Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakpastian di Venezuela

Kompas.com - 07/03/2013, 07:20 WIB

Masa sulit

Sementara itu, negara-negara sahabat yang menerima bantuan Venezuela selama Chavez berkuasa juga menghadapi ketidakpastian. Presiden Kuba Raul Castro menyatakan duka mendalam atas kepergian Chavez.

Kuba telah menerima bantuan miliaran dollar AS dari Venezuela, yang berasal dari penjualan minyak negara itu. Perjanjian khusus dengan Kuba membuat negara itu selamat dari krisis ekonomi pada tahun 1990-an.

Beberapa warga Kuba mengkhawatirkan kehilangan figur yang selama ini menjadikan Venezuela sebagai sahabat utama Kuba. ”Ini pukulan yang sangat berat. Saya berpikir apa yang akan dialami Kuba nanti,” kata Maite Sierra, warga Havana.

Sergio Duran, warga Havana lain, mengatakan, tak hanya Venezuela, tetapi Kuba juga akan mengalami masa sulit. Ia tidak yakin keadaan akan sama seperti saat Chavez hidup, bahkan jika partai politik tokoh itu menang.

Ucapan dukacita pun mengalir dari seluruh dunia. Juru bicara Presiden Nikaragua Daniel Ortega menyatakan, Chavez sudah meninggal, tetapi namanya tetap abadi. Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner dan Presiden Uruguay Jose Mujica menyatakan dukacita mendalam dan akan menghadiri pemakaman Chavez pada Jumat waktu setempat.

Di Brasil, wartawan Kompas, Diah Marsidi melaporkan, semua stasiun televisi memberitakan kepergian Chavez secara besar-besaran.

Presiden Brasil Dilma Rousseff mengatakan, meski ia sering tidak sependapat dengan Chavez, kepergian Chavez tetap menjadi kehilangan besar bagi kawasan Amerika Latin.

Ucapan dukacita juga datang dari para pemimpin Rusia, China, dan Iran. Sementara itu, suasana berkabung di Venezuela sendiri diwarnai sejumlah aksi kekerasan bernuansa politik.(AFP/AP/Reuters/BAY/EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com