Gerakan untuk Persatuan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO), salah satu kelompok milisi, mengklaim telah melakukan serangan senjata dan bom bunuh diri, Sabtu. Milisi ini, sama seperti Ansar Dine, adalah sayap Al Qaeda. Mereka menguasai Mali utara sejak 10 bulan lalu menyusul kudeta militer pada 22 Maret 2012.
”Pertempuran akan berlanjut hingga meraih kemenangan,” kata juru bicara MUJAO, Abou Walid Sahraoui.
Pasukan gabungan yang didukung kekuatan darat dan udara Perancis, bulan lalu, berhasil memukul mundur kelompok milisi dari kota-kota yang dulunya adalah benteng pertahanan mereka. Selain Gao, milisi juga sempat menguasai Kidal dan Timbuktu.
Pekan lalu, Perancis mengatakan telah berhasil memukul mundur mereka, tetapi masih ada ”kelompok-kelompok kecil” yang bertahan dan itu menjadi alasan Perancis menunda penarikan pasukannya.
MUJAO telah bersumpah untuk terus berjuang melawan pasukan Perancis dan Pemerintah Mali. Mereka menerapkan satu strategi mirip di Pakistan dan Afganistan.
Milisi Mali bersumpah, aksi militer Perancis akan menjerumuskan Mali ke perang seperti di dua negara Asia Selatan itu.(AFP/AP/REUTERS/CAL)