Perubahan fokus Jong Un itu dinilai pakar Korut, Koh Yu-hwan, sebenarnya dihasilkan dari desakan rakyat negeri itu. Setelah sukses meluncurkan roket, kepercayaan rakyat pada Jong Un naik. Desakan dan dukungan tersebut mampu ditangkap Jong Un.
Tak lama setelah pidato akhir tahun Jong Un, Pyongyang menggelar perayaan malam pergantian tahun. Rakyat berkumpul di lapangan utama kota itu di tengah suhu dingin dan salju yang turun. Mereka mengenakan jaket tebal dan tampak menari, bernyanyi, tertawa, dan saling memotret.
Selain pesta kembang api, Pemerintah Pyongyang juga menggelar pertunjukan musik yang disaksikan Jong Un. Mengutip kantor berita Pemerintah Korut (KCNA), lonceng dibunyikan menandai pergantian tahun.
Saat Pyongyang menggelar pesta kembang api, sedikitnya 60 aktivis anti-Pyongyang menerbangkan tujuh balon udara berisi 28.000 lembar selebaran anti-Pemerintah Korut. Mereka berkumpul di Gwanjeonri, kota di Korsel yang terletak dekat perbatasan kedua negara itu.
Sempat terjadi keributan ketika sedikitnya 10 warga lokal coba menghalang-halangi karena khawatir aksi balasan dari Korut ke daerah mereka. Aksi itu berhasil dilerai polisi tanpa jatuh korban.