Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Saudi Dipantau Melalui SMS

Kompas.com - 25/11/2012, 10:41 WIB

RIYADH, KOMPAS.com - Sistem elektronik yang memantau pergerakan perempuan Saudi melalui pesan pendek membuat geger di Twitter.

Sebuah penemuan itu mengungkapkan bahwa wali laki-laki di Arab Saudi akan mendapatkan pesan singkat secara otomatis jika perempuan muhrim atau yang disebut menjadi tanggung jawabnya, bepergian keluar negeri tanpa didampingi muhrimnya.

"Hello Tabilan, bersama ini kami sampaikan beberapa tips dari Saudi e-government!" seperti ditulis dalam status tiwtter, dan yang lain berkomentar dengan sinis agar pemerintah Saudi menggunakan microchips.

Sistem tersebut telah menarik perhatian ketika seorang laki-laki yang bepergian dengan istrinya mendapatkan pesan ketika mereka meninggalkan bandar Riyadh.

Perempuan Saudi tidak memiliki hak untuk bepergian tanpa pendamping laki-laki mereka dan juga dilarang mengemudi.

Upaya Reformasi

Sebelumnya, laki-laki di Arab Saudi mempunyai pilihan untuk meminta pesan singkat berupa peringatan mengenai istri, anak perempuan atau muhrimnya yang bepergian melewati perbatasan, tetapi tampaknya sistem itu diterapkan secara otomatis sejak pekan lalu.

Sejumlah pengguna situs jejaring Twitter telah mengecam langkah ini, dan memberikan komentar sindiran agar pemerintah Saudi juga menempelkan microchips dan gelang kaki untuk melacak keberadaan perempuan di negara itu.

Pengguna Twitter lain berkomentar :" Jika saya butuh sebuah SMS untuk mengetahui istri saya meninggalkan Arab Saudi, maka lebih baik saya menikah dengan perempuan yang salah atau butuh seorang psikiater."

SMS peringatan itu merupakan bagian dari sistem paspor elektronik yang diluncurkan oleh otoritas Saudi pada tahun lalu.

Pemerintah berpendapat bahwa e-passports itu memudahkan warga negaranya untuk memenuhi mempersiapkan perjalanan "tanpa harus datang ke kantor imigrasi".

Arab Saudi masih merupakan negara yang sangat konservatif, meski beberapa waktu terakhir Raja Abdullah memperkenalkan sejumlah reformasi politik dan sosial.

Pada September 2011, dia mengumumkan bahwa perempuan diberikan hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilu wilayah mendatang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com