Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Arab Bangkit pada 2013

Kompas.com - 12/11/2012, 02:25 WIB

Karena melemahnya pertumbuhan global, neraca perdagangan negara-negara tersebut hanya akan meningkat sedikit tahun depan. Defisit mereka tahun depan diperkirakan turun menjadi 4,6 persen dari PDB. Tahun ini, defisit mereka sebesar 5,4 persen dari PDB.

Hal ini menunjukkan negara-negara tersebut harus membuat nilai tukar mereka lebih fleksibel lagi. Dengan kata lain, mereka harus membiarkan mata uang mereka melemah demi menstimulasi ekspor.

Sayangnya, dalam laporan ini tak disebutkan negara mana saja secara spesifik yang harus menurunkan kurs mata uangnya.

Melemahnya mata uang akan meningkatkan laju inflasi. IMF memperkirakan inflasi akan naik hingga mencapai 8,6 persen pada tahun depan.

Inflasi ini merupakan level tertinggi sejak 2008. Sementara inflasi tahun ini diperkirakan sebesar 7,8 persen.

Khusus untuk di Mesir dan Maroko, inflasi diperkirakan meningkat pesat karena mereka berupaya membatasi defisit anggaran yang cukup besar.

Tumbuh paling besar

Sementara itu Libya yang kaya minyak akan bertumbuh paling cepat. Hasil produksi minyak akan kembali ke level sebelum terjadinya perang saudara.

Pemulihan ini lebih cepat ketimbang perkiraan sebelumnya. PDB Libya tahun lalu terkontraksi hingga 60 persen, tetapi tahun ini diperkirakan naik hingga 122 persen.

Tahun 2013, IMF memperkirakan PDB Libya akan melaju sebesar 17 persen. Rata-rata pertumbuhan antara tahun 2014 dan 2017 sebesar 7 persen per tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com