Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Dicegah, Pengguna Narkoba Akan Terus Meningkat

Kompas.com - 23/10/2012, 13:42 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Penandatanganan kerja sama ini untuk menekan jumlah pengguna narkotika di Indonesia.

Kepala BNN Komisaris Jenderal Gories Mere mengatakan, untuk pencegahan dan pemberantasan narkotika perlu adanya kerja sama dari berbagai pihak, salah satunya Polri.

"Tahun 2005, angka prevalensi 1,75 persen, tahun 2008 1,99 persen dan tahun 2011 2,2 persen. Tahun 2015 bisa menjadi 2,8 persen atau pengguna narkoba mencapai 5,8 sampai 6 juta orang terlibat, kalau tidak ditangani dengan baik," kata Gories, seusai Penandatanganan MoU, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2012).

Kerja sama dengan Bareskrim Polri merupakan salah satu implementasi Intruksi Presiden Nomor 12 tahun 2011 tentang Pelaksanaan dan Kebijakan dan Strategi Nasional di Bidang P4GN tahun 2011-2015 (Jakstranas P4GN). Selain itu, sebagai strategi jangka pendek dalam mewujudkan "Indonesia Bebas Narkoba tahun 2015".

Bentuk kerja sama kedua lembaga ini meliputi pembangunan dan pemanfaatan bersama Sistem Informasi Nasional Tindak Pidana Narkotika, koordinasi dan kerjasama dalam penyelidikan dan penyidikan Tindak Pidana Narkotika dan Prekusor Narkotika serta Tindak Pidana Pencucian Uang melalui pertukaran dan informasi. Kemudian, kerja sama penelitian di bidang P4GN tersebut.

Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman mengatakan, kerja sama tersebut sebenarnya telah dijalin BNN dan Polri sejak lama. Namun, nota kesepahaman baru dapat dilaksanakan tahun ini.

"MoU hanya bagian kesepakatan bersama dan merupakan perjanjian luhur yang dibuat dengan etika tertinggi," katanya.

Sebagai penegak hukum, Sutarman mengakui, tindak pencegahan lebih penting dalam mengurangi pengguna narkoba di Indonesia. Menurutnya, hukum telah ditegakkan untuk mereka yang terlibat narkotika. Namun, pola pikir yang salah tak akan membuat mereka jera.

"Seperti di Kampung Ambon, puluhan kali kita sergap, tangkap, tetapi selama mind set masih ingin menggunakan, barang (narkotika) tetap masuk," ujar Sutarman.

Menurutnya, permasalahan narkotika juga harus melibatkan pihak lain dalam aspek pencegahan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, atau lingkungan pekerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com