Polisi antihuru-hara membubarkan demonstran dan menangkap pedagang mata uang asing di dalam dan sekitar bazar, hari Rabu. Demonstrasi itu terkait jatuhnya nilai tukar mata uang riyal atas dollar AS.
”Iran mampu memenangi perang psikologis dan konspirasi musuh yang menjalar ke mata uang dan pasar emas. Perang ini terus berfluktuasi,” kata Adel.
Sementara itu, Korea Selatan (Korsel) dilaporkan membuka kembali keran impor minyak mentah dari Iran setelah sempat terhenti beberapa bulan sejak 1 Juli lalu. SK Energy, anak perusahaan penyulingan SK Innovation Co, telah menerima dua juta barrel minyak dari satu kapal tanker Iran awal pekan ini, kata pejabat perusahaan, seperti dirilis Dow Jones Newswires.
Juli lalu, Korsel memutuskan menunda impor minyak Iran karena adanya sanksi asuransi oleh UE atas kapal-kapal pengangkut minyak Iran. Kini, ketika UE kembali menyiapkan tekanan baru atas Iran, importir Korsel justru kembali melakukan transaksi dengan Iran.
Perusahaan penyulingan minyak lainnya, Hyundai Oilbank, mengharapkan mendapat kiriman dua juta barrel minyak, Oktober ini, kata pejabat perusahaan itu. Dimulainya kembali impor itu datang setelah Teheran menawarkan menjamin sendiri pengiriman minyak itu. Korsel mengimpor 9,4 persen kebutuhan minyak mentahnya dari Iran pada tahun lalu.