Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Korbankan Estetika Kamar Mandi!

Kompas.com - 03/09/2012, 17:52 WIB

Linoleum tahan terhadap goresan, api, air, dan seiring waktu, linoleum justru akan semakin kuat. Lantai ini disebut juga sebagai, "lantai berusia 40 tahun". Linoleum tersedia dalam lembaran, ubin, atau papan.

Lantai kaca

Lantai yang terbuat dari ubin kaca hasil daur ulang memiliki kualitas yang seperti perhiasan. Ia tersedia dalam beragam pilihan warna dan dapat mempercantik kamar mandi Anda.

Lantai keramik

Beberapa merk keramik membuat produknya dari 21 persen bahan post-industrial yang telah didaur ulang, termasuk limbah keramik dari barang pecah belah. Lantai keramik harganya terjangkau dan sangat terbuka pada berbagai desain yang ingin Anda terapkan. Anda juga dapat membuat mozaik dari lantai keramik.

Lantai gabus

Cork atau gabus penutup botol minuman dapat digunakan menjadi penutup lantai. Gabus dapat diperbaharui dengan cepat.

Setiap sembilan tahun sekali, prosuden di Portugal dan Spanyol menanggalkan kulit pohon gabus tanpa merusak pohon tersebut. Gabus yang digunakan untuk wine akan disisihkan terlebih dahulu, baru gabus yang akan digunakan sebagai bahan baku papan gabus dan untuk lantai.

Lantai kayu

Para perancang dan arsitek menghindari penggunaan kayu sebagai lantai kamar mandi. Padahal, meneruskan penggunaan lantai kayu dari kamar ke kamar mandi justru akan memberikan aksen "mulus".

Sayangnya, jika berbicara dalam kacamata ekologi, kayu dapat menjadi material paling baik atau bahkan paling buruk. Kayu hampir sempurna jika setelah ditebang, para penebang memikirkan juga mengenai keberlangsungan stok kayu dengan menanam kembali pohon-pohon. Pasalnya, kayu sangat kuat dan awet, rumah yang menggunakan bahan dasar kayu dapat berumur panjang. Namun, jika ditebang tanpa memikirkan keberlangsungannya, menggunakan kayu dapat berarti juga merusak lingkungan.

(Sumber: www.houzz.com) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com