Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Kirim Pasukan, Amanah UUD 1945

Kompas.com - 29/08/2012, 16:29 WIB
Ratih Prahesti Sudarsono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengiriman pasukan dan penugasan prajurit TNI ke Kongo dan Haiti, merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia, yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4.

 Di alinea itu disebutkan: Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Demikian antara lain dikemukakan Asops Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanafiah, dalam amanatnya yang dibacakan Wakil Komandan PMPP TNI Kolonel Pnb Irwan Ishak Dunggio, saat membuka resmi latihan penyiapan Satgas Kompi Zeni TNI untuk ditugaskan ke Konggo dan Haiti, di PMPP (Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian) TNI di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (29/8/2012) ini. 

Mayjen Hambali menekankan, sebagaimana dikutip dalam siaran pers Puspen TNI, partisipasi prajurit TNI dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi prajurit TNI, untuk menunjukkan perannya di dunia internasional.

Pengiriman satgas-satgas TNI dalam operasi perdamaian di bawah bendera PBB, selalu mendapatkan dukungan dari lembaga legislatif, Kementerian Luar Negeri, serta institusi lainnya yang terkait, katanya.  

Saat ini, beberapa satgas Kontingen Garuda sedang melaksanakan penugasan di daerah konflik, seperti Lebanon, Kongo, dan Haiti. Sejumlah perwira TNI juga masih bertugas di Sudan, Liberia, dan Suriah sebagai Military Observer (Milobs) dan Military Staf (Milstaf).

Disebut pula, Kontingen Garuda XX-I/Monusco dan Kontingen Garuda XXXII-A/Minustah yang saat ini masih bertugas, selalu mendapatkan apresiasi luar biasa, baik dari Force Commander maupun masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar kontingen itu.

Secara fluktual dan empiris, hasil kerja Kontingan Garuda ini memberikan dampak positif secara langsung maupun tidak langsung kepadamasyarakat sekitar, di samping juga mengangkat perekonomian wilayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com