Saif al-Islam Khadafy, putra mantan pemimpin Libya Muammar Khadafy, akan diadili bulan September, menurut juru bicara kejaksaan negara itu.
Saif al-Islam, 40, akan diadili di kota Zintan, tempat ia ditahan sejak ditangkap tahun lalu.
Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat penahanan atas kejahatan terhadap kemanusiaan, mengatakan mereka mengetahui berita rencana pengadilan itu namun belum dikontak Libya.
Saif al-Islam mengatakan ia ingin diadili di ICC, di Den Haag, Belanda. Para aktivis menyatakan khawatir ia akan menghadapi hukuman mati bila dinyatakan bersalah di Libya.
Kejahatan sejak awal revolusi
Saif al-Islam dianggap sebagai calon pengganti Kolonel Khadafy sebelum pemberontakan terjadi.
Khadafy -yang memerintah Libya selama 42 tahun- tewas setelah ditangkap kelompok perlawanan Oktober lalu.
Juru bicara kejaksaan Taha Nasser Baara, mengatakan, "Komisi kejaksaan telah menyelesaikan penyelidikan kejahatan yang dilakukan Saif al-Islam mulai dari awal revolusi tanggal 15 Februari (2011) dan telah mempersiapkan dakwaan."
Baara mengatakan dakwaan itu akan "disepakati oleh kejaksaan dalam beberapa hari ini dan akan menetapkan tanggal pengadilan pada bulan September."
Saif al-Islam ditahan di Zintan, yang terletak 170 km di barat daya Tripoli. Kelompok milisi yang menahannya menuntut agar ia diadili di Zintan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.