Kepastian itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Michael Tene saat dihubungi per telepon, Minggu. Meskipun demikian, Michael mengakui pihaknya masih belum bisa memastikan identitas serta kondisi terakhir WNI yang diculik itu.
”Dari informasi yang kami terima, pihak Kedutaan Besar RI di Abuja membenarkan adanya seorang WNI ikut diculik setelah kapalnya diserang sekelompok orang bersenjata,” ujar Michael.
KBRI, kata Michael, masih terus berupaya mencari informasi, termasuk perkembangan terakhir kondisi WNI tersebut, kepada pihak terkait di ibu kota Nigeria, Abuja.
Michael menjanjikan hari Senin ini pihaknya sudah memiliki data lebih lengkap. Dia memastikan, KBRI telah mengirimkan stafnya untuk memantau persoalan tersebut hingga kasusnya tuntas.
Penculikan itu terjadi Sabtu dini hari saat tongkang yang diawaki para pekerja dari sejumlah negara diserang di Teluk Guinea, sekitar 56 kilometer lepas pantai Delta Sungai Niger.
Dalam insiden tersebut, dua personel Angkatan Laut Nigeria, yang tengah bertugas mengamankan tongkang itu, tewas ditembak perompak. Perompak kemudian menculik empat kru kapal dari Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Iran.
Juru bicara AL Nigeria, Komodor Kabir Aliyu, memastikan adanya insiden itu. Hingga saat ini AL Nigeria masih belum menangkap satu pun pelaku perompakan dan penculikan.
Aliyu menambahkan, pihaknya masih terus mempelajari identitas dan motif penyerang. Pihak AL Nigeria juga telah mengerahkan satu kapal dan helikopter ke lokasi insiden.