Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Bersejarah Suu Kyi

Kompas.com - 30/05/2012, 02:34 WIB

Sejak kembali ke Myanmar tahun 1988, untuk merawat ibunya yang sakit keras, Suu Kyi tak lagi dapat bepergian ke luar negeri. Dia khawatir tidak diperbolehkan kembali ke Myanmar untuk meneruskan perjuangannya menegakkan demokrasi di sana.

Suu Kyi tak dapat hadir dalam upacara penyerahan penghargaan saat namanya diumumkan sebagai pemenang hadiah Nobel Perdamaian tahun 1991. Dia bahkan tak dapat menemani suaminya, Michael Aris, pada saat-saat terakhirnya. Aris, seorang dosen berkebangsaan Inggris, meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya.

Dalam lawatannya kali ini Suu Kyi juga dijadwalkan menemui para pengungsi Myanmar di Thailand, yang jumlah kasarnya mencapai 100.000 orang. Adapun pada hari Jumat, Suu Kyi dijadwalkan berbicara dalam diskusi terbuka, bersama pendiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) Klaus Schwab, dengan isu ”Peran Perempuan Asia”.

Setelah perjalanan historis ke Thailand, Suu Kyi kembali ke Myanmar sebelum melanjutkan perjalanannya ke luar negeri. Dia akan melawat ke Eropa untuk menghadiri pertemuan Organisasi Buruh Internasional (ILO) di Geneva, Swiss, pada 14 Juni, disusul ke Oslo, Norwegia, dua hari kemudian, untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaiannya.

Dia juga akan melawat ke Inggris pada 21 Juni untuk menengok kedua anaknya sekaligus juga untuk menerima gelar Doktor Kehormatan di bidang Hukum Sipil dari Universitas Oxford. Suu Kyi kuliah di universitas tersebut dan bertemu dengan mendiang suaminya di sana. Perjalanan ke sana diyakini akan penuh dengan suasana haru.

(AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com