KOMPAS.com — Israel melegalisasikan lagi tiga permukiman, yakni Bruchin, Rechelim, dan Sansana, di Tepi Barat. Lantaran kebijakan itu, Rusia resah. "Kebijakan itu bisa merusak negosiasi Palestina dengan Israel," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
Menurut pihak Rusia, sebagaimana warta Xinhua pada Kamis (26/4/2012), permukiman Israel itu mencaplok wilayah Palestina. Israel mendirikan ketiga permukiman itu sejak 1990-an.
Pada September 2010, Israel dan palestina melakukan dialog di bawah pendampingan Amerika Serikat. Namun, dialog itu belum menemukan kata sepakat. Pasalnya, Israel bersikukuh menolak moratorium pembangunan permukiman.
Pada Januari 2012, kedua pihak, melalui pejabat tingkat rendah, menyiapkan sebuah dialog di Jordania. Akan tetapi, kesempatan itu gagal untuk mewujudkan dialog tingkat tinggi.