Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Breivik Kecam Laporan Tim Psikiatri

Kompas.com - 26/04/2012, 03:45 WIB

Oslo, Rabu - Anders Behring Breivik, yang ingin dinyatakan bertanggung jawab atas tindakannya membantai 77 orang di Norwegia bulan Juli lalu, hari Rabu menuduh tim ahli psikiatri mengarang-ngarang untuk membuktikan dia gila.

”Itu adalah hal yang dibikin-bikin dan bertujuan buruk,” kata Breivik, merujuk pada isi evaluasi psikiatri yang diperintahkan pengadilan dan selesai akhir tahun lalu bahwa dia menderita paranoid schizophrenia.

Ekstremis sayap kanan itu telah mengakui menewaskan 77 orang dalam serangan bom dan penembakan pada 22 Juli tahun lalu.

Psikiater Synne Soerheim dan Torgeir Husby ditunjuk oleh pengadilan negeri Oslo untuk melaksanakan evaluasi pertama atas kesehatan jiwa ekstremis sayap kanan berusia 33 tahun itu.

Kesimpulan mereka pada bulan November bahwa dia psikotis membuka jalan baginya untuk dikirim ke sebuah bangsal psikiatri tertutup untuk dirawat dan bukannya ke penjara.

Breivik ingin dinyatakan waras dan bisa mempertanggungjawabkan tindakannya sehingga ideologi anti-Islamnya akan dianggap serius dan tidak dianggap sebagai ocehan seorang gila. Dia telah mengatakan bahwa divonis ke perawatan bangsal psikiatri tertutup akan ”lebih buruk dibanding kematian”.

Breivik mengakui pengeboman di distrik pemerintah Oslo yang menewaskan delapan orang dan kemudian pembantaian dengan menembaki sebuah kamp kaum muda Partai Buruh yang menyebabkan 69 orang tewas, sebagian besar remaja. Dia mengatakan serangan-serangannya ”perlu”, dan para korban telah mengkhianati Norwegia dengan menerima imigrasi.

Diagnosis pertama menyebabkan kegemparan di Norwegia, di mana banyak orang terkejut bahwa lelaki yang secara metodis merencanakan serangan-serangannya selama bertahun-tahun dan kemudian melaksanakannya dengan saksama bisa dinyatakan tidak bertanggung jawab atas tindakannya.

Pengadilan kemudian memerintahkan opini kedua oleh dua ahli lain, yang menyimpulkan bulan ini bahwa Breivik waras.

Majelis hakim akan menetapkan apakah dia waras atau tidak saat mereka menjatuhkan vonis pada bulan Juli. (AFP/AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com