Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Taliban Mengamuk

Kompas.com - 16/04/2012, 02:26 WIB

Begitu sampai di dalam bangunan penjara, lanjut Khan, para penyerang Taliban itu langsung masuk ke area tempat para narapidana mati dipenjarakan. Pertempuran antara mereka dan penjaga penjara berlangsung selama dua jam. Setelah para pelaku membebaskan seluruh narapidana, mereka membakar penjara itu.

Juru bicara Taliban Pakistan, Asimullah Mehsud, mengklaim serangan mereka terhadap penjara itu berhasil membebaskan 1.200 rekan mereka yang dipenjarakan di sana.

Operasi penumpasan

Di sisi lain, aparat keamanan Afganistan memastikan sedikitnya 100 anggota milisi Taliban berhasil dilumpuhkan dalam sejumlah operasi gabungan, yang digelar pasukan Afganistan dan tentara sekutu NATO. Para milisi itu ada yang terbunuh, terluka, dan ditangkap.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Minggu (15/4), korban di kalangan aparat juga dilaporkan berjatuhan. Kementerian itu bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan mengerahkan pasukan polisi dan militer. Sejumlah operasi penumpasan tersebut kebanyakan digelar di kawasan sebelah selatan dan timur negeri itu.

Operasi penumpasan dilakukan sehubungan dengan meningkatnya serangan-serangan yang dilakukan Taliban. Kondisi biasa terjadi begitu memasuki ”musim bertempur”. ”Begitu musim berganti dipastikan kami akan menghadapi lebih banyak pertempuran ketimbang di musim dingin,” ujar juru bicara Kemhan Pakistan, Jenderal Zahir Azimi, pekan lalu.

Pertempuran terutama terjadi di kawasan perbatasan Afganistan-Pakistan, terutama di kawasan pegunungan. NATO yakin lokasi ini menjadi tempat persembunyian para milisi Taliban dan pemimpinnya.

Sedikitnya 11 operasi penumpasan digelar, termasuk di Kabul, dengan total 47 orang terbunuh, 31 orang terluka, dan 21 orang milisi lainnya ditangkap. Dalam operasi berhasil pula disita sejumlah persenjataan ringan dan berat milik anggota milisi Taliban. (AP/AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com