Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontak Suriah Akan Mendapat Gaji

Kompas.com - 02/04/2012, 08:06 WIB

"Saya mengatakan semua alternatif dengan solidaritas penuh dari 83 bangsa dan organisasi internasional," tambah Davutoglu.

Pemerintah Damaskus mengecilkan makna pertemuan Istanbul dan menyebut peserta pertemuan sebagai 'musuh Suriah' sementara tiga negara yang penting dalam krisis Suriah -Rusia, China, dan Iran- tidak hadir.

Kekerasan berlanjut

Para pegiat hak asasi juga mengkritik pertemuan di Istanbul karena dianggap membuang-buang waktu berhubung kelompok oposisi terus mendapat serangan dari tentara pemerintah.

"Konferensi harus mempersenjatai oposisi, Tentara Pembebasan. Itulah yang terbaik yang bisa mereka lakukan karena kami sudah lelah dengan janji-janji dan prakarsa-prakarsa. Kami capek," kata seorang pegiat di kota Dael, Hadi al-Yousef, seperti dikutip kantor berita AP.

Kelompok pemberontak yang langsung berhadapan dengan tentara pemerintah Suriah tidak seluruhnya mendukung SNC karena sejumlah pemimpinnya tinggal di luar negeri.

Lembaga pemantau Suriah, yang bermarkas di Inggris, mengatakan sedikitnya 36 orang tewas dalam sejumlah operasi militer di beberapa wilayah Suriah, Minggu 1 April.

Sebagian besar korban adalah warga sipil dan empat di antaranya adalah tentara yang diserang kelompok pemberontak di Provinsi Idlib. Sejak unjuk rasa melawan Presiden Bashar al-Assad marak setahun lalu, PBB memperkirakan sekitar 9.000 orang tewas, termasuk anak-anak dan perempuan.

Pemerintah Suriah mengatakan bahwa mereka sedang menghadapi para penjahat bersenjata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com