Di sisi lain, Presiden Suriah meminta pemberontak atau oposisi Suriah terlebih dahulu dilucuti.
Ada beberapa butir usulan Annan untuk solusi Suriah itu, di antaranya penarikan pasukan pemerintah dan senjata berat dari tempat-tempat konsentrasi penduduk. Kemudian, pemberian izin oleh Pemerintah Suriah atas bantuan kemanusiaan, pembebasan tahanan politik, kebebasan bergerak, dan kesediaan pemerintah mengizinkan wartawan meliput di pusat-pusat peristiwa demonstrasi.
Tiga pemain inti di lapangan saat ini, Kofi Annan, rezim Presiden Bashar al-Assad, dan kubu oposisi Suriah, berbeda pendapat. Mereka tak satu ide soal pelaksanaan usulan solusi Kofi Annan.
Annan menginginkan rezim Presiden Assad langsung atau segera melaksanakan usulan tanpa syarat. Rezim Presiden Assad meminta oposisi Suriah harus melucuti senjata dahulu sebagai syarat bagi pelaksanaan usulan solusi Kofi Annan.
Kubu oposisi, khususnya Dewan Nasional Suriah (SNC), meminta Presiden Assad menyerahkan kekuasaan dahulu ke Wakil Presiden Farouk Shara, seperti skenario Yaman, sebagai syarat pelaksanaan atas usulan Annan.
Juru bicara Kofi Annan, Ahmed Fawzi, menegaskan, otoritas Suriah harus segera melaksanakan usulan solusi Kofi Annan. Fawzi secara khusus menyerukan untuk segera dilakukan gencatan senjata di bawah pengawas tim monitor PBB, diizinkannya penyaluran bantuan kemanusiaan, serta agar dimulai pula dialog antara otoritas Suriah dan kubu oposisi.
Fawzi menambahkan, pasukan pemerintah harus menunjukkan niat baik terlebih dahulu dengan menarik personel, senjata berat, dan tank-tank dari tempat-tempat konsentrasi penduduk.
Kofi Annan saat ini ditengarai sedang menggodok usulan penyebaran 200 hingga 250 anggota tim monitor dari PBB untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata di Suriah.