Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nepal Ingin Pastikan Tinggi Gunung Everest

Kompas.com - 29/02/2012, 13:59 WIB

Para ahli geologi mengatakan puncak pegunungan Himalaya masih berusia muda dan masih terus tumbuh bersamaan dengan anak benua India yang terus bergerak di bawah patahan Eurasia. Pergerakan lempeng ini membuat ketinggian gunung-gunung di Himalaya masih terus bertambah.

Bantuan ahli

Sementara itu sebuah Universitas Denmark dan organisasi masyarakat Italia menyatakan siap membantu pengukuran tinggi Gunung Everest. Namun mereka mengatakan hanya memiliki dana dan kapasitas terbatas sehingga bantuan komunitas internasional sangat dibutuhkan.

Kedua lembaga itu belum memutuskan berapa besar dana yang dibutuhkan dan sejumlah kalangan mengatakan proyek ini akan sangat mengandalkan donor.

"Proyek mengukur ketinggian Everest sedang dikembangkan dan pemerintah Nepal belum memiliki penjelasan lengkap," kata pakar perbatasan dan mantan Dirjen Departemen Survei Nepal, Buddhi Narayan Shrestha. "Proyek ini pada dasarnya adalah mempekerjakan orang asing meski kita telah memiliki teknologi, perangkat lunak dan kemampuan mengerjakannya sendiri," lanjut Shrestha.

Ketinggian Gunung Everest pernah disengketakan sejak pengukuran pertama pada 1856. Namun dunia internasional menerima ketinggian 8,848 meter yang diukur lembaga survei India pada 1955.

Pada 1999, sebuah tim dari Amerika Serikat menggunakan teknologi GPS mencatat ketinggian Everest 8,850, yang kini digunakan komunitas National Geographic. Sayangnya, Nepal pun menolak hasil perhitungan ini dan terus mempertahankan angka ketinggian Everest yang sudah ditetapkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com