Venezuela juga menjadi salah satu contoh negara yang menyaksikan sumber daya alam menjadi kutukan pada masa lalu.
Mengapa demikian? Keadaannya sama dengan artis top yang bangkrut setelah meraih rezeki nomplok berlimpah ruah.
Dibanjiri rezeki besar dan mendadak, sama seperti artis ternama yang baru muncul, pemerintahan di negara kaya minyak juga mengalokasikan anggaran seperti bintang rock.
Sejumlah program dijalankan walau tidak dipikirkan kelayakannya. Dalam keadaan seperti ini, tidak banyak warga mau membayar pajak karena pemerintah toh sudah kaya dari minyak.
Masalah lain muncul. Saat kelebihan uang seperti itu, pemerintah tidak mendiversifikasikan perekonomian ke sektor nonmigas. Sektor industri nonmigas juga juga tidak berkembang.
Dalam keadaan uang mudah didapat, tidak banyak pula yang mau melakukan inovasi dan kegiatan lain untuk mengembangkan usaha yang layak.
Negara-negara kaya minyak pada era modern ini mirip dengan keadaan Spanyol pada abad ke-16. Kaya dengan emas dari Benua Amerika, termasuk dari El Dorado, Kerajaan Spanyol terlena dan terpana. Saat emas sudah berhenti masuk dari seberang, Spanyol tidak bisa lagi menghidupi dirinya. Posisinya sebagai kekuatan dunia berakhir.
Masalah lain yang membuat kekayaan menjadi kutukan adalah sumber daya itu hanya dimiliki atau dikuasai oleh segelintir orang. Minyak yang menetes kepada rakyat hanya 1 barrel dan lebih banyak yang tertuju kepada sejumlah orang terbatas.