Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Pakistan Bantah Provokasi Serangan

Kompas.com - 29/11/2011, 03:20 WIB
Editor

Dalam wawancara eksklusif dengan stasiun televisi CNN, Gillani menegaskan, Pakistan hanya akan menjaga hubungan baik dengan AS selama ada sikap saling menghormati di antara kedua negara, terutama penghormatan terhadap kedaulatan Pakistan.

Pakistan sangat sensitif terhadap isu kedaulatan setelah AS dengan sengaja mengirimkan pasukan komandonya ke Abbottabad, jauh di dalam wilayah Pakistan, Mei lalu, untuk menyerbu Osama bin Laden tanpa sepengetahuan Pakistan.

Hari Senin, demonstrasi anti-AS pecah di beberapa kota besar di Pakistan, mulai dari pusat bisnis Karachi di kawasan pesisir di selatan hingga kota Garhi Dupatta di kawasan Kashmir di Pegunungan Himalaya di utara.

”Pemerintah perlu memutus jalur suplai NATO untuk selamanya, mengambil kembali pangkalan-pangkalan militer dari tangan AS, dan memprotes insiden pelanggaran perbatasan ini ke Dewan Keamanan PBB,” tutur Ashraf Gujjar, salah satu pengacara yang melakukan aksi mogok di depan gedung Pengadilan Tinggi Islamabad.

Dari AS, Senator John Kyl dari Partai Republik memperingatkan Pakistan bahwa keberlanjutan bantuan dari AS bergantung pada sikap dan kerja sama Pakistan. Senator Dick Durbin dari Partai Demokrat menambahkan, keputusan Pakistan yang berani menghukum pasukan koalisi NATO atas serangan pada Sabtu menambah alasan bahwa AS harus segera menarik pasukannya.

Meski memburuk, hubungan AS dan Pakistan diperkirakan tidak akan putus sama sekali. Kedua negara bergantung satu sama lain. John Bolton, mantan Duta Besar AS di PBB, mengatakan, meski banyak pihak di AS ingin hubungan dengan Pakistan disingkirkan, hal itu kemungkinan besar tak akan terjadi. ”Selama Pakistan memiliki senjata nuklir yang bisa jatuh ke tangan kelompok-kelompok radikal dan akan menjadi ancaman bagi seluruh dunia, negara itu punya pengaruh yang tinggi,” tutur Bolton. (AP/AFP/Reuters/DHF)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke