Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Minta Maaf kepada Lebanon

Kompas.com - 10/11/2011, 13:21 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com Suriah meminta maaf kepada Lebanon karena pelanggaran perbatasan berulang dan berjanji menghormati kemerdekaan dan kedaulatan tetangganya itu, kata kantor Presiden Lebanon Michel Sleiman, Rabu.

Seorang pejabat di kepresidenan itu, kepada kantor berita AFP, memastikan laporan bahwa Sleiman telah menyampaikan pelanggaran perbatasan itu pada Presiden Suriah Bashar al-Assad, dan para pejabat keamanan di kedua negara itu telah membicarakan masalah tersebut. Menurut surat kabar Al-Liwaa, Sleiman dalam satu wawancara mengatakan telah berbicara sendiri dengan Bashar al-Assad mengenai serangan lintas perbatasan yang berulang dan bahwa "Suriah telah menyampaikan penyesalan atas pelanggaran yang tak disengaja itu". Suriah berjanji pelanggaran perbatasan itu tidak akan diulangi.

Sleiman juga mengonfirmasi bahwa militer Suriah telah menempatkan ranjau di perbatasan Lebanon untuk mencegah penyelundupan dan penyusupan.

Ketegangan di perbatasan Lebanon dengan Suriah meningkat sejak meletusnya pemberontakan terhadap rezim Bashar al-Assad yang menurut PBB telah menyebabkan lebih dari 3.500 orang tewas. Tindakan keras dan brutal terhadap demonstrasi anti-rezim telah mendorong sekitar 5.000 warga Suriah mengungsi ke Lebanon, di antara mereka tentara yang membelot dan aktivis oposisi.

Suriah melakukan sejumlah serangan ke Lebanon dalam beberapa pekan belakangan ini yang menyebabkan tiga warga Suriah tewas.

Pemerintah Lebanon, yang didominasi Hezbullah yang didukung Suriah dan sekutunya, sebagian besar tetap diam terhadap pelanggaran perbatasan itu, yang mendorong kecaman oposisi yang didukung Barat. Pemerintah Lebanon juga telah mendapat kecaman karena hilangnya sejumlah tokoh oposisi Suriah di Lebanon.

Perdana Menteri Najib Mikati pekan lalu mengakui beberapa tokoh oposisi Suriah telah diculik di Lebanon. Namun, ia mengatakan, penculikan itu sebagai insiden terpisah. Suriah secara tradisional memiliki pengaruh dalam politik Lebanon, tetapi negara itu terpaksa menarik tentaranya dari tetangganya yang lebih kecil itu pada 2005 setelah kehadiran selama 29 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com