KOMPAS.com — Pasca-kematian mantan pemimpin Libya Moammar Khadafy, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) bisa menghentikan operasi militernya. Adalah Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe yang mengutarakan hal itu.
"Menurut saya, operasi militer NATO di Libya berhenti. Seluruh wilayah Libya sudah berada dalam kekuasaan Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya," katanya dalam wawancara dengan Radio Europe 1 kala dirinya berkunjung ke India, Jumat (21/10/2011).
Menurut Juppe, pada Kamis malam, operasi NATO sudah tuntas. Seluruh pasukan NATO memang berencana mundur. "Penarikan itu setelah NTC mengumumkan pembebasan seluruh teritori Libya dari rezim Khadafy," katanya.
Kendati begitu, Juppe mengingatkan kalau koalisi antara NATO dan NTC bukan bertujuan untuk membunuh Khadafy. "Koalisi hanya berniat memaksa dia turun dari kekuasaan," katanya.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.