Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Tempur Cewek Ini Siap Bunuh Ayahnya

Kompas.com - 16/09/2011, 14:09 WIB

Ini salah satu kisah yang tersisa dari seputar peristiwa serangan teroris 11 September 2011 atau 9/11 di AS. Seorang pilot jet tempur F-16 yang muncul sebagai perempuan pemberani bisa saja membunuh ayahnya sendiri, seorang kapten pesawat United Airlines yang telah dibajak. Pilot perempuan itu, Heather 'Lucky' Penney, secara sukarela melakukan misi 'bunuh diri' untuk menjatuhkan pesawat penumpang United Airlines dengan nomor penerbangan 93 yang mungkin saja didipiloti ayahnya sendiri.

Heather Penney termasuk di antara para pilot di Washington yang telah diperintahkan untuk mengudara di tengah ketakutan bahwa sebuah pesawat yang dibajak sedang menuju ke ibukota AS. Mereka harus menjatuhkan pesawat itu tanpa menggunakan amunisi atau rudal. Itu bisa berarti sebuah misi bunuh diri dan akan menewaskan semua orang yang ada dalam pesawat itu.

Kini ibu dari sang pilot, Stephanie Penney, mengungkapkan bahwa putrinya bukan hanya rela mengorbankan hidupnya sendiri dengan akan menabrak jet 757. Namun ia juga tahu bahwa ayahnya mungkin telah menerbangkan pesawat itu. Nyonya Penney mengatakan, "Kami bersyukur bahwa Heather mampu mengesampingkan emosinya dan bahkan tidak menganggap bahwa ayahnya mungkin telah menerbangkan United 93. John seorang kapten United Airlines saat itu. Dia menerbangkan 757 dan telah melayani rute ke Pantai Timur bulan sebelumnya. Heather sesungguhnya tidak tahu pasti apakah ayahnya yang menjadi kapten United 93," katanya kepada Washington Post, Kamis (15/9/2011).

Heather, yang masih seorang perempuan muda berambut pirang di usia dua puluhan tahun ketika itu, telah mengikuti jejak ayahnya dengan menjadi pilot. Dia sekarang direktur program F-35 di Lockheed Martin dan pilot paruh waktu Garda Nasional yang tidak kehilangan gairahnya untuk terbang.

Prihal 'misi kamikaze' dan pengetahuan bahwa ayahnya bisa saja ada dalam penerbangan yang jadi sasarannya, Heather berkata, "Ini terdengar tak punya hati. Maksud saya, dia ayah saya. Tapi, terus terang, tidak ada cara bagi saya untuk tahu, dan (pengetahuan) itu tidak akan mengubah apa yang perlu saya lakukan."

Menurut Daily Mail, Heather Penney merupakan calon pilot tempur perempuan pertama yang mendaftar begitu mendengar informasi angkatan udara AS membuka kesempatan bagi perempuan untuk dididik jadi pilot jet tempur. Pada pagi hari 11 September 2001 itu, ia menjadi yang pertama lagi, kali ini untuk menjatuhkan satu dari empat pesawat yang telah dibajak dan diduga sedang menuju Washington, atau mungkin ke tempat lain. Misi yang diembannya adalah: temukan pesawat United 93 dan hancurkan.

Dia tidak punya cara dan tidak punya waktu untuk menghubungi orang tuanya ketika dia secara sukarela maju untuk misi itu. Bahwa ayahnya bisa saja menerbangkan pesawat yang disasarnya, itu sebuah kemungkinan yang lain.

Ayahnya, pensiunan Kolonel John Penney mengatakan kepada Post, "Kami berbicara tentang kemungkinan bahwa saya bisa saja ada di pesawat itu. Dia tahu saya terbang pada rotasi itu. Tapi kami tidak pernah merasa sedih atau sesuatu semacam itu. Dia pilot pesawat tempur, saya pilot pesawat tempur."

Nyonya Penney menambahkan, "Saya memang mengatakan kepada Heather, 'Kami sangat senang bahwa itu bukan ayahmu dan bahwa kamu tidak harus berpikir tentang itu. Dia hanya bilang, 'Mom, saya tidak bisa berpikir tentang hal itu. Saya punya tugas untuk dikerjakan.' Itulah yang paling kami banggakan dari Heather, bahwa ia melakukan tugasnya."

Mengenang kembali hari itu, ketika ia diberitahu bahwa hanya ada satu cara untuk menjatuh pesawat itu, dia berkata, "Kami tidak akan menembak (pesawat itu). Kami akan menabraknya. Saya pada dasarnya akan menjadi pilot kamikaze."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com