Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khadafy Tetap Misterius

Kompas.com - 08/09/2011, 02:50 WIB

Khadafy disinyalir masih bersembunyi di Lembah Tagran di Gurun Fezzan (dekat perbatasan Libya-Niger).

Bibit perlawanan

Setelah kejatuhan Khadafy, beredar rumor bahwa Suriah dan Iran adalah sasaran berikut.

Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, Selasa di Washington, menegaskan, kobaran revolusi di Iran hanya soal waktu.

Panetta, mantan Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) yang sejak Juli 2011 ditunjuk sebagai Menhan AS, memprediksi para reformis Iran akan belajar dari gerakan revolusi di Mesir, Tunisia, Libya, dan Suriah.

”Kami telah melihat sesuatu terjadi pada pemilu presiden Iran tahun 2009. Ada gerakan di Iran yang memiliki kesamaan perhatian seperti yang kami lihat di negara lain di kawasan itu,” kata Panetta.

Namun, ia mengakui ada kesulitan untuk mendukung gerakan perubahan di Iran.

Garda Revolusi Iran terlibat bentrokan sengit dengan para pengunjuk rasa di Teheran dan kota-kota lain setelah Presiden Mahmoud Ahmadinejad terpilih kembali pada pemilu presiden bulan Juni 2009.

Situasi politik di Iran saat itu semakin terpuruk. Para elite politik yang tergolong konservatif untuk pertama kali terpecah. Pemimpin spiritual Ali Khamenei dan Presiden Ahmadinejad berada dalam satu kubu. Mantan Presiden Hashemi Rafsanjani dan Ketua Parlemen Ali Larijani berada di kubu lain.

Dalam atmosfer politik di Iran, dua kubu tersebut berada di kubu konservatif. Namun, mereka terpecah setelah Ahmadinejad terpilih lagi.

Juga ada reformis yang terdiri dari mantan Presiden Mohamed Khatami dan kandidat presiden yang juga mantan Perdana Menteri Iran, Mir Hossein Mousavi. Mereka ini menolak keras terpilihnya kembali Ahmadinejad. Masing-masing kubu sama-sama mengerahkan massa untuk berunjuk rasa di Teheran saat itu.(mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com