Konvoi itu membawa banyak emas dan uang tunai dalam dollar AS dan euro. Seperti dikutip harian Al Hayat, Rabu, NTC cemas, dengan modal itu, Khadafy akan mengacaukan Libya.
Pekan lalu, sejumlah kendaraan penuh emas dan uang tunai juga hendak diselundupkan ke Aljazair bersama rombongan istri dan beberapa putra-putri Khadafy. Otoritas Aljazair menolak konvoi kendaraan penuh emas dan uang tunai, serta hanya menerima istri dan putra-putri Khadafy.
Diduga kuat, emas dan uang tunai itu diambil dari Bank Sentral Libya cabang kota Sirte.
Salah seorang pejabat NTC, Jumah Al Qamati, menyampaikan peringatan keras kepada otoritas Niger agar jangan menerima Khadafy dan dana tunai serta emas dari hasil curian aset rakyat Libya.
Al Qamati menegaskan, jika benar Niger menerima Khadafy dan kekayaan itu, akan ada dampak negatif terhadap hubungan bilateral Libya-Niger.
NTC cemas, dengan dana besar itu, Khadafy bisa mengendalikan perang gerilya.
Khadafy dan putranya, Saif al-Islam, sering mengancam akan melancarkan perang gerilya panjang di Libya.
Otoritas Niger membantah keras jika dalam konvoi kendaraan asal Libya yang bertolak dari kota Jufra di Libya menuju Agadez, kota Niger, didapati Khadafy. Pasukan Niger memang ikut mengawal konvoi kendaraan itu dari perbatasan menuju Agadez.
Otoritas Niger mengakui, ada dua pejabat tinggi militer Libya yang termasuk dalam konvoi kendaraan tersebut, yakni Letjen Ali Kannah (komandan pasukan khusus Khadafy) dan Letjen Al Reisyi (panglima angkatan udara Khadafy).