Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompleks Khadafy Jadi Obyek Wisata

Kompas.com - 06/09/2011, 08:10 WIB

Di dalam kompleks, terdapat beberapa gedung atau rumah. Ada tempat Khadafy menerima tamu-tamu asing dan pejabat tinggi Libya. Ruang-ruang ini sudah menjadi puing-puing akibat gempuran NATO.

Di kompleks itu, ada dua kediaman Khadafy, rumah sakit keluarga Khadafy, dan kolam renang keluarga Khadafy. Di bagian belakang terdapat kantor administrasi militer dan asrama pengawal Khadafy sekeluarga. Di bawah kompleks, ada beberapa bungker. Di dalam kompleks suasana sangat teduh karena dikelilingi tanaman pepohonan rindang.

Biasanya warga lebih fokus ke bekas kediaman Khadafy, yang menjadi sasaran gempuran pesawat tempur AS pada tahun 1986. Setelah digempur, kediaman itu sengaja dibiarkan tanpa renovasi.

Kediaman baru Khadafy yang dibangun di sebelah kediaman lama. Kediaman baru itu kini juga hancur dibakar oleh pasukan oposisi hari Selasa. Bau aroma kebakaran masih tercium kuat di kamar-kamar kediaman Khadafy. Di berbagai sudut kediaman Khadafy, terlihat warna hitam pekat bekas kobaran api. Barang-barang berantakan dan sebagian besar sudah dijarah.

Di balkon samping kediaman Khadafy, ada album foto tahun 1974 berisi foto Khadafy bersama pemimpin negara lain, seperti Presiden Mesir Anwar Sadat, Pemimpin Palestina Yasser Arafat, PM Pakistan Ali Bhutto, dan Presiden Aljazair Houari Boumediene.

Kesulitan hotel

Secara umum geliat kehidupan di Tripoli berangsur pulih. Namun, sebagian besar toko, hotel, restoran, dan kantor di sepanjang Jalan Omar Mukhtar dan Al Rashid, yang merupakan pusat bisnis di Tripoli, tampak masih tutup.

Lalu lintas kendaraan pada siang hari mulai ramai. Kepercayaan penduduk terhadap keamanan di kota Tripoli mulai tumbuh. Namun, kota masih berantakan. Di sana-sini terlihat tumpukan sampah yang menggunung.

Problema besar kehidupan di ibu kota Libya itu saat ini adalah aliran listrik dan air sering terputus. Bahkan, aliran air dan listrik di banyak distrik di kota Tripoli sama sekali terputus.

Bagi pendatang di kota Tripoli saat ini, dalam status dan misi apa pun, baik wartawan, diplomat, maupun tenaga lembaga kemanusiaan, pasti mengalami semacam siksaan. Hanya ada tiga hotel yang buka di Tripoli saat ini, yaitu Hotel Corinthia, Mahari, dan Al Waddan. Hotel-hotel yang bertebaran di Jalan Omar Mukhtar dan sekitarnya masih belum berani buka karena alasan keamanan.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com