Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Cairkan Dana Libya

Kompas.com - 16/08/2011, 15:11 WIB

AMSTERDAM, KOMPAS.com - Pemerintah Belanda, Senin (15/8/2011), menyetujui  penggunaan 100 juta euro (141 juta dolar AS) dana yang dibekukan milik Pemerintah Moammar Khadafy oleh Badan  Kesehatan Dunia (WHO) untuk membeli obat-obatan bagi penduduk Libya.

WHO mengatakan, kekurangan obat-obatan dan perlengkapan medis telah menempatkan hidup rakyat Libya dalam resiko selama konflik dan menyerukan pencairan dana yang diblokir untuk membantu pasokan obat-obatan.

Menteri Luar Negeri Belanda, Uri Rosenthal, mengatakan Belanda telah mencairkan dana itu untuk menanggapi seruan langsung dari WHO. Dia mengatakan Belanda adalah negara pertama yang membebaskan dana Libya dengan cara itu.

"Sanksi harus menekan rezim dan rakyat tidak harus menjadi korban. Itulah tepatnya apa yang terjadi sekarang, dana Khadafy yang dibekukan akan digunakan untuk menyelamatkan nyawa rakyat Libya," kata Rosenthal dalam pernyataannya.

Belanda memiliki sekitar 3 miliar euro dana Libya yang dibekukan, yang terkait dengan Bank Asing Libya. Seorang jurubicara kementerian mengatakan, keputusan untuk mencairkan dana sebesar 100 juta euro itu diambil setelah komite sanksi PBB memberi lampu hijau, tapi terlalu dini untuk mengatakan apakah Belanda akan mencairkan lebih banyak dana.

Dia mengatakan obat-obatan yang dibeli dan didistribusikan oleh WHO akan digunakan untuk mengobati pasien diabetes dan penderita jantung atau untuk membeli perlengkapan bedah mendesak. WHO mengatakan, banyak rumah sakit dalam sebulan terakhir telah rusak selama konflik di Libya dan seiring dengan eksodus besar-besaran para perawat asing serta kekurangan obat-obatan telah "menyebabkan runtuhnya jaringan pelayanan kesehatan primer".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com