Demikian terungkap dalam pertemuan parlemen Pakistan yang berlangsung selama 10 jam, Sabtu (14/5) di Islamabad.
Pertemuan itu menghasilkan beberapa deklarasi, salah satunya mengingatkan agar penerobosan wilayah Pakistan oleh kekuatan asing tidak boleh terjadi.
Pertemuan itu membahas situasi yang muncul dari tindakan unilateral AS di Abbottabad. Ini merujuk pada serangan di kota Abbottabad, markas Akademi Militer Pakistan yang hanya berjarak 200 meter dari rumah Osama.
Parlemen juga mengecam intelijen setelah ketahuan bahwa Osama hidup hanya dengan jarak 200 meter dari Akademi Militer Pakistan.
Kepala Intelijen Pakistan Ahmad Shuja Pasha hadir dalam pertemuan dengan parlemen tersebut. Dia mengatakan bersedia mundur karena kritik yang muncul.
Namun, media lokal menyebutkan, Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Pakistan Jenderal Ashfaq Kayani meminta Pasha tetap bertahan.
Pertemuan itu berlangsung sehari setelah pengeboman di pusat pelatihan polisi di Charsadda yang menewaskan 80 orang pada hari Jumat (13/5).
Parlemen juga meminta serangan di Abbottabad dievaluasi, serta meminta agar hal serupa tidak lagi terjadi.