KOMPAS.com - Uwak Sam (US) siap menerima kelompok oposisi Libya di Gedung Putih. Tapi, realisasi sikap tersebut bukan berarti pengakuan sah terhadap kelompok oposisi menjadi perwakilan Libya.
Kelompok oposisi, sebagaimana warta AP dan AFP Sabtu (14/5/2011), yang dipimpin Mahmoud Jibril bertemu dengan para pejabat di Gedung Putih, kemarin. Hadir juga dalam pertemuan itu Penasihat Keamanan Nasional AS Tom Donilon.
Dalam perkembangan lain, pemimpin Libya Kolonel Muammar Gaddafi, dalam pesan resminya yang disiarkan televisi pemerintah, mengejek pasukan NATO yang gagal mendeteksi keberadaannya, saat serangan udara pasukan itu membombardir sejumlah lokasi di Tripoli. Laporan media pemerintah Libya menyebutkan 11 orang ulama Muslim tewas akibat serangan udara NATO.
Dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih, Donilon berkata kepada Jibril bahwa AS memandang perwakilan oposisi Libya itu kredibel di mata rakyat Libya.
Namun begitu, AS dan Inggris sejauh ini tidak mengakui mereka sebagai perwakilan pemerintah Libya yang sah - berbeda dengan Perancis, Italia, dan Qatar.
Sebelumnya, Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan pemberian pengakuan itu masih prematur. AS mengatakan, pengakuan itu harus datang dari rakyat Libya sendiri, dan bukan kekuatan asing.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.