Diberitakan kecelakaan tersebut terjadi dalam cuaca buruk. Kali ini akibatnya fatal. Semua penumpang, termasuk awak pesawat, tewas.
Sebelumnya, pada 19 Februari 2011 pagi, pesawat Merpati jenis MA-60 ini juga gagal terbang akibat gangguan teknis ketika pesawat melintasi landasan pacu menuju titik start di Bandara El Tari, Kupang. Pesawat tersebut diberitakan mengalami gangguan teknis yang menyebabkan pesawat meluncur tak beraturan di landasan. Beruntung insiden tersebut terjadi sebelum pesawat tinggal landas sehingga tidak sampai terjadi kecelakaan fatal.
Terlepas dari apa penyebab insiden tersebut, yang menarik untuk dibahas di sini adalah keberadaan MA-60 di Indonesia di antara pesawat-pesawat penumpang yang berasal dari negara-negara Barat. Tak banyak yang tahu ”apa” dan ”siapa” MA-60.
MA-60 (Modern Ark 60) ini adalah pesawat transportasi regional berpenumpang 60 orang, bermesin turboprop buatan pabrik pesawat China, Xian Aircraft Industries. MA-60 bukanlah pesawat ATR seperti yang diberitakan di media massa. Pesawat ini justru mencoba menyaingi pesawat-pesawat Barat yang sekelas dengannya yang sudah ada lebih dahulu
Desain asli pesawat ini adalah pesawat Rusia, Antonov 26 (AN26), yang produksinya di Rusia sudah dihentikan tahun 1977, tetapi dilanjutkan pembuatannya di China dengan nama Y7. MA-60 adalah versi terbaru dari Y7, yaitu Y7-200 yang bermesin turboprop buatan AS, Pratt & Whitney PW127.
Sejak terbang perdana tahun 1993, hingga tahun lalu MA-60 baru terjual 35 pesawat. Hanya 15 pesawat MA-60 versi sipil, 20 lainnya adalah versi transportasi militer. Jika semua pesanan terealisasi (15), Merpati merupakan pelanggan terbesar yang mengoperasikan MA-60. Maskapai penerbangan China sendiri hanya membeli dan mengoperasikan enam pesawat MA-60.
Tak kalah menarik adalah rekam jejak pesawat Rusia AN24 yang merupakan original-design MA-60. AN24 bersama YAK40 adalah pesawat transportasi Rusia yang paling laku. Ada sekitar 600 pesawat (AN24 dan YAK40) yang masih beroperasi hingga saat ini. Keduanya memiliki rekam jejak keselamatan terbang terbaik di antara semua pesawat transportasi Rusia yang ada.
Akan tetapi, standar keselamatan ini jauh lebih buruk daripada pesawat-pesawat Barat. Angka kecelakaan pesawat-pesawat buatan Rusia, China, dan Ukraina 18,5 kali lebih tinggi daripada pesawat-pesawat Barat. Terjadi tujuh kecelakaan pesawat buatan Rusia untuk setiap 1 juta penerbangan, sementara pesawat Barat yang hanya 0,71 kecelakaan tiap 1 juta penerbangan (Aviation Week & Space Technology, 24 Mei 2010).