”Para polisi yang bertugas di San Fernando, di perbatasan Negara Bagian Tamaulipas, diperiksa dengan tuduhan terlibat organisasi kriminal, penculikan, dan pembunuhan,” demikian pernyataan Kejaksaan Federal di Mexico City, Meksiko, Senin (18/4).
Mereka ditahan sejak pekan lalu. Mereka melindungi kelompok Zetas, menutupi kasus penculikan penumpang bus, yang melintasi jalan bebas hambatan dari San Fernando menuju perbatasan AS.
Tentara Meksiko juga menahan pemimpin Zetas, Martin Omar Estrada Luna alias El Kilo. Luna diduga terkait dengan kuburan massal untuk mengubur korban yang mereka bunuh.
Kepolisian di San Fernando kini memiliki pemimpin baru, yakni Rafael Lomeli, setelah pendahulunya mengundurkan diri.
Negara Bagian Tamaulipas dilanda aksi kekerasan setahun belakangan ini karena perang antara Zetas, kelompok yang didirikan tahun 1990-an oleh eks elite tentara, dan para mantan bos mereka.
Di San Fernando pula ditemukan beberapa kuburan massal. Pejabat setempat juga menemukan 45 jenazah pada bulan ini. Disebutkan bahwa kelompok Zetas telah membunuh 72 imigran asal Amerika Tengah pada Agustus 2010.
Lembaga Inter-American Commission for Human Rights menyerukan kepada Pemerintah Meksiko untuk menyelidiki pembunuhan terakhir dan mengambil langkah untuk melindungi imigran yang melintas di kawasan itu.
Lebih dari 34.000 orang tewas di tengah kekerasan soal narkotika sejak tahun 2006 ketika militer mulai menumpas organisasi kriminal.
Di Negara Bagian Hidalgo, jaksa mengumumkan telah menangkap 27 anggota kelompok Zetas karena terlibat peledakan bom mobil, Januari lalu, dan menewaskan seorang polisi serta mencederai tiga orang.