Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah dan Yaman Hadapi Pemrotes

Kompas.com - 04/04/2011, 03:32 WIB

Kairo, Kompas - Ratusan pemuda Suriah, Sabtu (2/4) malam, kembali menggelar unjuk rasa di kota Douma di utara kota Damaskus. Mereka meneriakkan ”kebebasan... kebebasan”. Mereka juga melakukan unjuk rasa itu ketika menyambut puluhan korban luka-luka akibat bentrok dengan aparat keamanan dalam aksi unjuk rasa hari Jumat lalu.

Sejumlah aktivis hak asasi manusia mengungkapkan, sekitar 50 korban luka-luka, Sabtu malam, tiba di pusat kota Douma diangkut dengan kendaraan aparat keamanan. Sedikitnya lima pemuda juga tewas dalam aksi unjuk rasa menuntut kebebasan di kota itu hari Jumat lalu.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, mengklaim, sekelompok orang bersenjata menembaki penduduk dan aparat keamanan di Douma hari Jumat lalu, yang menyebabkan jatuh korban tewas dan luka-luka. SANA juga mengklaim, sekelompok orang bersenjata menembak mati seorang wanita remaja di kota Homs.

Kota-kota Suriah hari Jumat lalu dilanda aksi unjuk rasa yang menyebabkan jatuh korban puluhan orang tewas dan luka-luka. Aparat keamanan Suriah menangkap para aktivis HAM dan pemuda di kota Damaskus dan sekitarnya menyusul aksi unjuk rasa itu.

Seorang aktivis HAM Suriah mengungkapkan, aparat keamanan hari Sabtu menangkap sedikitnya 20 aktivis pemuda di kota Homs dan Daraa.

Enam lembaga HAM di Suriah mengutuk aparat keamanan yang menggunakan kekuatan secara berlebihan dalam menghadapi aksi unjuk rasa di berbagai kota hari Jumat lalu.

Presiden Suriah Bashar al-Assad hari Minggu menunjuk mantan Menteri Pertanian Adel Safar untuk membentuk pemerintahan baru. Presiden Assad pekan lalu membubarkan pemerintahan Perdana Menteri Muhammad Naji al-Otari sebagai upaya meredam aksi unjuk rasa yang merebak di Suriah saat ini.

Buntu

Perkembangan politik di Yaman juga masih mengalami kebuntuan. Pemerintah Yaman menolak tawaran solusi dari kubu oposisi yang disebutnya sebagai peluang terakhir bagi Presiden Ali Abdullah Saleh.

Tawaran solusi dari kubu oposisi itu terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, Presiden Abdullah Saleh mengumumkan pengunduran diri dan penyerahan kekuasaan kepada wakil presiden. Oposisi menawarkan pembentukan dewan nasional transisi, dewan militer sementara, dan komite tinggi untuk penyiapan pemilu dan referendum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com