Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Radiasi Nuklir, Garam dan Pil Yodium Pun Dicari

Kompas.com - 18/03/2011, 02:31 WIB

Staf China Daily, Kamis, menuturkan, tablet cydiodine telah terjual habis di banyak apotek di kota-kota di China, termasuk Beijing dan Shanghai. Kecemasan akan dampak buruk radiasi dari Jepang telah meluas di China meski pemerintah berulang kali mengumumkan radiasi tidak akan mencapai negeri tersebut.

Kepanikan serupa juga terjadi di Korsel. Petugas farmasi di negeri ini mengumumkan bahwa telah terjadi peningkatan permintaan konsumen akan tablet atau pil yodium di toko-toko obat. Ungkapan ketakutan warga akan bahaya radiasi nuklir Jepang juga tersebar luas di internet.

Ratusan warga menelepon dan mendatangi toko obat untuk menanyakan atau membeli pil yodium. Ketakutan atau kepanikan muncul bersamaan dengan penjelasan dari pejabat, atau dari televisi, yang menyatakan bahwa angin dari Fukushima telah meniupkan partikel radioaktif ke arah barat.

”Kegelisahan akan terpapar radiasi telah meluas di negara ini setelah terjadi ledakan di pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang,” kata Asosiasi Farmasi Korea dalam sebuah pernyataan. ”Toko obat dibanjiri telepon dari warga yang bertanya untuk membeli yodium,” demikian pernyataan tersebut.

Kanker tiroid

Asosiasi itu menuturkan, tablet yodium dapat mengurangi risiko kanker tiroid yang disebabkan paparan radiasi nuklir, tetapi sekaligus bisa berisiko bagi pengguna, yakni munculnya reaksi alergi dan bisa bermasalah pada kelenjar tiroid.

”Sebab kecil kemungkinan partikel radioaktif mencapai negara ini. Penggunaan pil yodium berlebihan untuk menangkis radiasi akan berdampak buruk pada kesehatan,” demikian pernyataan asosiasi itu.

Namun, kepanikan dan ketakutan meluas di Korsel muncul setelah pemerintah mendeteksi kemungkinan adanya radiasi pada pelancong dan makanan impor dari Jepang, yang tiba di Seoul sejak hari Rabu. Hal sama dilakukan kepada warga Korsel yang baru saja mengungsi dari Jepang menyusul ledakan pada reaktor nuklir di Fukushima.

Setidaknya setiap hari ada tiga sampai lima penerbangan dari Bandar Udara Narita, Tokyo, yang mendarat di Incheon, Seoul, sejak terjadi bencana Jepang. Gelombang kedatangan lebih meningkat lagi sejak terdeteksi adanya paparan radiasi di Fukushima dan Tokyo.

Namun, polisi Korsel juga melacak para bloger dan pengguna situs jejaring sosial yang telah menyebarluaskan informasi bahwa uap radioaktif dari Jepang telah mencapai Semenanjung Korea. Di Korsel, warga yang telah menyebarkan informasi yang menyesatkan akan dihukum satu tahun.

Kaum ekspatriat makin hari makin banyak meninggalkan Jepang. Banyak pemimpin dunia mendesak warganya segera pulang. ”Jika Anda berada di Tokyo atau salah satu prefektur yang terkena, kami meminta Anda harus pulang,” kata Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd di Canberra, Kamis.

Australia termasuk satu di antara 14 negara yang meminta warganya segera keluar dari Jepang menyusul terdeteksinya paparan radiasi nuklir itu. Kepanikan meningkat setelah Jepang menggunakan pesawat untuk menuangkan 4 ton air ke kompleks reaktor nuklir pada Kamis. (AP/AFP/REUTERS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com