Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para Korban

Kompas.com - 16/03/2011, 03:26 WIB

Ohashi dan rekan-rekannya terus sibuk mengurus para lansia itu, memberi mereka makan sedikit tuna kaleng dan sedikit roti dengan senter. Dalam gelap gulita, para tenaga staf membantu para lansia tidur di tikar.

”Kami dalam isolasi total. Kami takut meninggalkan panti karena tsunami dan gempa bisa sewaktu-waktu terjadi,” kata Ohashi yang kemudian bisa menghubungi putranya yang berusia 12 tahun lewat telepon seluler.

Hari Minggu, saat air sudah surut, sebuah tim penyelamat darurat tiba di rumah perawatan itu. Mereka membuka jalan bagi para lansia untuk menyelamatkan diri. Tak ada yang cedera.

Ohashi bertemu keluarganya di tempat penampungan di Sendai. ”Saya begitu gembira melihat putra dan putri saya. Saya tak punya kata-kata untuk mengungkapkannya. Saya begitu bahagia,” ungkapnya. (AP/AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com