Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kairo Menggeliat, Polisi Pun Aktif Lagi

Kompas.com - 09/02/2011, 13:48 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Kehidupan di ibu kota Mesir, Kairo, berangsur menggeliat dan polisi juga mulai aktif kembali setelah hampir dua pekan menghilang sejak demonstrasi besar pada 28 Januari 2011. Pasar, toko, bank, dan kantor pemerintah mulai aktif sejak Minggu (6/2/2011) atau hari pertama awal pekan di Negeri Piramida itu.

Sejak unjuk rasa pada 28 Januari, yang oleh warga setempat dijuluki sebagai "Jumatul Ghadhab (Revolusi Jumat)", semua kantor pemerintah dan bank libur. Sejak dibuka pada Minggu, masyarakat berjubel mengantre di bank-bank untuk menyambung hidup.

Sementara ini, bank hanya dibuka pukul 10.00-13.00 dari biasanya pukul 08.00-16.00, sementara kantor pemerintah dibuka satu jam lebih panjang, pukul 10.00-14.00.  Bundaran Tahrir, tempat terkonsentrasinya unjuk rasa prodemokrasi, sudah aman dilewati.

Sebelumnya setiap orang yang masuk ke Bundaran Tahrir diperiksa identitasnya oleh tentara, yang mengambil alih keamanan dari polisi, tetapi kini pemeriksaan itu dilakukan para pelaku demonstrasi.

Pemeriksaan identitas setiap orang yang masuk atau lewat oleh pelaku demonstrasi itu semata-mata untuk mewaspadai provokator. Bus-bus dalam kota juga sudah mulai melewati Bundaran Tahrir kendati beberapa jalan menuju bundaran di pusat kota Kairo itu masih diblokade dengan tank-tank tempur militer. Tank-tank masih bersiaga di sekitar Tahrir dan tempat-tempat strategis di kota Kairo.

Jam malam atau larangan keluar rumah pada waktu malam yang diberlakukan sejak 28 Januari telah diperpendek menjadi 11 jam, pukul 19.00-06.00, dari sebelumnya 17 jam, pukul 15.00-08.00.

Deru mesin tank-tank tempur yang berpatroli pada malam hari di jalan-jalan sudah tak terdengar lagi sejak akhir pekan lalu.

Suasana politik juga mulai mendingin setelah pemerintah dan oposisi, terutama Ikhwanul Muslimin, membuka diri untuk berdialog dalam upaya pemulihan stabilitas.

Revolusi yang melanda Mesir itu menelan korban tewas sedikitnya 297 orang, menurut taksiran Human Rights Watch yang disiarkan pada Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com