Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Orang Selamatkan Diri

Kompas.com - 12/01/2011, 03:38 WIB

Di Brisbane, kepanikan melanda warga dengan memborong barang-barang kebutuhan sehari-hari. Itu terjadi saat peringatan banjir dikeluarkan untuk puluhan kawasan di pinggiran kota.

”Di pasar-pasar swalayan setempat, antrean sampai 50-60 orang di 12 tempat pembayaran dan semua bahan pokok habis terjual,” kata Paul Betros, seorang pengacara di Brisbane yang diperintahkan pulang ketika gedung yang menjadi lokasi kantornya dievakuasi. ”Tidak ada lagi roti, susu, baterai, air kemasan, lilin. Toko roti kehabisan roti dan ditutup,” katanya.

Banjir bandang dekat Toowoomba hari Senin secara dramatis meningkatkan krisis banjir Australia di Queensland, yang melumpuhkan kehidupan ekonomi negara bagian itu. Jumlah korban tewas seluruhnya menjadi 20 orang. Tiga perempat wilayah negara bagian itu dinyatakan sebagai zona bencana akibat curah hujan yang tiada hentinya.

Anna Bligh dengan emosional mengatakan, ”Diperkirakan akan ada lebih banyak korban akibat banjir bandang saat para petugas penyelamat mencapai komunitas-komunitas korban banjir.”

”Kami kini sedang dalam sebuah pengalaman yang menakutkan,” kata Bligh seraya meminta orang untuk tetap tenang, bersabar, dan bersatu.

Upaya pencarian dan penyelamatan dirintangi oleh badai dan hujan walau cuaca buruk akan mereda. Bligh mengatakan, pencarian korban akan lebih mudah dilakukan hari Rabu. Banjir bandang hari Senin melanda tanpa peringatan di Toowoomba, kota di pegunungan dengan tinggi 700 meter di atas permukaan laut.

Bligh mengatakan, hujan sangat lebat jatuh di suatu area tertentu saja. Hal ini membuat air bah bisa mencapai setinggi 8 meter dan melanda Toowoomba dan kota-kota kecil yang lebih dekat ke lembah.

Komisioner polisi Bob Atkinson menyebut peristiwa hari Senin itu sebagai sebuah tsunami daratan. Hujan lebat juga terus turun pada hari Selasa. Biro Meteorologi memperingatkan banjir bandang lanjutan masih bisa terjadi. (AP/AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com