Harian The New York Times edisi Rabu melaporkan, para pejabat Departemen Kehakiman AS berusaha membuktikan apakah Assange pernah mendorong atau menolong analis militer Prajurit Satu Bradley Manning, tersangka tunggal pengunduh dokumen rahasia itu dari sistem komputer Pemerintah AS.
Jika terbukti Assange pernah membantu Manning, warga Australia tersebut bisa dituduh terlibat sebagai konspirator aktif dalam pembobolan rahasia negara AS, bukan sekadar sebagai penerima pasif yang kemudian memublikasikan dokumen-dokumen itu.
Pengacara asal AS spesialis pembela para pembocor rahasia, Stephen M Kohn, mengingatkan para pejabat dan politisi AS bahwa mengaktifkan kembali UU Spionase (Espionage Act) untuk melawan WikiLeaks sama halnya dengan melecehkan Amandemen Pertama Konstitusi AS itu sendiri, yang melindungi kemerdekaan pers.
Dalam artikel di The Guardian, Kohn mengingatkan, UU produk zaman perang tersebut mengandung pasal-pasal karet yang bisa digunakan untuk menindas siapa pun yang tidak setuju dengan pemerintah.