YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah apotek di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, umumnya kehabisan stok masker karena warga membeli dalam jumlah banyak untuk keluarganya, menyusul terjadinya hujan abu vulkanik dan pasir di wilayah ini, Sabtu (30/10/2010).
Dari pantauan di wilayah Sleman pada pukul 07.30, di beberapa apotek yang buka 24 jam sudah tertempel kertas bertuliskan "masker habis". Menurut salah seorang karyawan di sebuah apotek kawasan perumahan Jalan Gebang, Condongcatur, Sleman, yang tak mau disebut namanya, warga sejak pagi bahkan selepas subuh sudah banyak yang membeli masker sehingga persediaan di apotek habis.
Sementara itu, di apotek Rumah Sakit Condongcatur terjadi antrean warga yang membeli masker. Harganya relatif murah, hanya Rp 650 per masker. Masker sederhana ini warnanya hijau yang biasa dipakai perawat, tenaga medis, ataupun dokter di rumah sakit.
Adapun di toko ataupun apotek di luar rumah sakit, masker yang dijual biasanya jenisnya beragam, bahkan ada yang bergambar terutama masker untuk anak-anak. Harganya bervariasi antara Rp 1.500 hingga Rp 5.000 per masker, tergantung jenisnya ataupun bahan serta variasi yang digunakan untuk membuat masker itu.
Abu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 00.16-00.37 WIB, Sabtu, terlihat menutupi langit Kota Yogyakarta. Di wilayah Yogyakarta abu vulkanik setebal sekitar dua sentimeter itu mulai terlihat di Jalan Urip Sumoharjo.
Ketebalan debu vulkanik membuat pengguna jalan, khususnya masyarakat yang menggunakan sepeda motor atau kendaraan terbuka lainnya harus menggunakan masker untuk menghindari terhirupnya abu vulkanik ke pernapasan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.