Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperlukan Waktu untuk Sembuhkan "Luka"

Kompas.com - 23/05/2010, 06:21 WIB

Tidak munculnya Raja Bhumibol Adulyadej sebagai penengah yang dipercaya membuat militer (dalam hal ini Angkatan Darat) tidak mempunyai pilihan lain kecuali memutuskan untuk mengukuhkan posisi mendukung PM Abhisit Vejjajiva. Sehari sebelum Raja muncul di hadapan publik, PM Abhisit dan Panglima AD Jenderal Anupong Paochinda tampil bersama di televisi.

Dalam kesempatan itu, PM Abhisit menegaskan, pemerintah tak akan tunduk pada tuntutan demonstran jalanan, dan membantah adanya perbedaan pendapat antara pemerintah dan militer.

Sejak itu, PM Abhisit Vejjajiva mengambil sikap yang lebih tegas terhadap para demonstran. Namun, untuk menerapkannya di lapangan tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Selain jumlah pendemo banyak, mereka pun sudah membangun barikade di ruas-ruas jalan yang beberapa minggu terakhir dikuasai.

Belum lagi, di antara para demonstran terdapat sejumlah personel militer pro-Thaksin. Mayor Jenderal Khattiya Sawasdipol alias Seh Daeng yang tewas di rumah sakit, 13 Mei lalu, merupakan salah satu di antaranya. Ia tewas setelah dirawat karena mengalami luka tembak di kepala saat berbicara kepada sejumlah wartawan.

Kaus Merah menuding tembakan dilakukan oleh tentara terlatih, tetapi militer menyangkal tudingan tersebut.

Insiden itu menaikkan tingkatan konflik yang hingga 17 Mei menyebabkan 36 orang tewas dan 266 orang cedera. Lontaran granat pun muncul dari kerumunan para demonstran, yang mengakibatkan sejumlah personel polisi tewas.

Tidak menunda-nunda lagi, tanggal 19 Mei lalu, militer mengerahkan panser dan tank untuk merusak barikade ban dan bambu yang dijadikan markas para demonstran Kaus Merah. Para demonstran berhamburan keluar dan menyelamatkan diri. Sebagian dari mereka, dengan perasaan marah, membakar gedung-gedung baik itu pusat perbelanjaan, kantor, maupun bank. Asap hitam pekat membubung tinggi di atas Bangkok.

Malam harinya, militer menguasai Bangkok. Militer kemudian memberlakukan jam malam untuk tiga hari ke depan guna memulihkan kembali keamanan di Bangkok. Para demonstran dipulangkan dengan menggunakan bus ke daerahnya masing-masing.

Para demonstran memang telah dipulangkan kembali ke kampung halamannya, tetapi diperlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan ”luka-luka” yang ditimbulkan oleh kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap mereka. Namun, yang juga tidak dapat dilupakan adalah masyarakat perkotaan pun menyimpan ketidaksukaan terhadap kelompok Kaus Merah akibat kerusakan dan kerugian yang mereka timbulkan.

Di samping itu, ada masalah yang lebih serius yang harus dicermati dari peristiwa ini, yakni siapa yang akan mengontrol militer dengan persenjataan yang mereka miliki. Sebab, dengan keberhasilan menyingkirkan Kaus Merah, militer seakan-akan disadarkan kembali akan kekuatan yang mereka miliki. Selama ini, militer berada di bawah kendali Raja, tetapi dengan semakin lanjutnya usia dan semakin memburuknya kesehatan Raja, hal ini perlu serius dipikirkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com