Bom Mobil Bunuh Diri Koyak Ramadi, 10 Tewas

RAMADI, KOMPAS.com — Sedikitnya 10 orang tewas, termasuk empat polisi dan seorang perempuan muda, ketika sebuah bom mobil bunuh diri menghantam sebuah pos pemeriksaan dekat kantor pemerintah Ramadi di barat Irak, Kamis (18/2/2010).

Ledakan itu, yang juga menyebabkan 15 orang terluka, merupakan serangan terbesar ketiga dengan sasaran gedung pemerintah di Ramadi, ibu kota utama dari Provinsi Anbar yang mayoritas Sunni, sejak Oktober dan menjelang pemilihan umum Irak.

"Mereka sedang berupaya melemahkan proses politik dan mencegah kami mengambil bagian dalam pemilu," kata Mohammed Dulaimi, pemilik restoran yang rusak parah akibat ledakan tersebut. "Mereka menginginkan kami kehilangan kesempatan untuk memilih, karena kami tewas duluan," katanya merujuk ke sebuah boikot kaum Sunni dalam pemilu legislatif tahun 2005.

Ledakan yang terjadi pada 11.00 waktu setempat atau 15.00 WIB itu merusak sejumlah mobil, toko sepatu, serta restoran. "Seluruh kawasan itu telah ditutup," kata seorang petugas keamanan.

"Kami telah menerima 10 jenazah hingga sekarang, di antara mereka terdapat empat polisi dan seorang gadis," kata seorang dokter di rumah sakit umum di Ramadi.

Ledakan hari ini terjadi tiga minggu sebelum pemilihan anggota parlemen Irak pada 7 Maret mendatang yang merupakan pemilihan nasional kedua sejak Presiden Saddam Hussein digulingkan tahun 2003 dalam invasi pimpinan Amerika. Pemilihan itu dilihat sebagai uji coba penting bagi rekonsiliasi nasional Irak yang tercabik-cabik oleh pertumpahan darah sektarian selama tujuh tahun terakhir.