Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Orang..., Mereka "Taliban"

Kompas.com - 30/07/2009, 00:35 WIB

"Orang-orang yakin pemerintah tidak ingin menindak orang-orang ini, sebab orang tua mereka akan marah," tambahnya.

Kini, (kelompok) ini menjadi monster, pemerintah telah menyadari telah membuat kekeliruan dan lebih dini mereka menangani orang-orang ini, lebih baik," kata Abu Bakka.

Dukungan 'menyusut'

Perselisihan tetap mengemuka soal seberapa besar ancaman yang ditimbulkan kelompok ini, dan cara menanganginya.

Juru bicara kementerian penerangan Sunday Dare menyatakan, dukungan bagi orang-orang militan tersebut menyusut.

"Kami hidup di negara tempat orang cukup terpelajar dan saya rasa rasa masyarakat senang untuk mengambil keputusan mereka mengenai pendidikan Barat, atau lainnya dan bagaimana itu melunturkan nilai-nilai mereka," katanya.

"Saya tidak melihat barisan mereka membesar," tambahnya.

Sementara itu, Patrick Wilmot, mantan dosen di sebuah perguruan tinggi di Jos, mengatakan, arus utama warga Muslim memandang orang-orang yang dijuluki Taliban itu "sinting".

"Mereka tidak perlu dianggap seserius itu, mereka hanya perlu dipantau," tambah Wilmot.

Wartawan BBC Caroline Duffield di Lagos mengatakan, anggota kelompok tersebut memisahkan diri dari warga masyarakat lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com