Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Michael Jackson, Islam dan Timur Tengah

Kompas.com - 08/07/2009, 14:30 WIB

Michael Jackson sangat terluka dan terhina oleh peristiwa tahun 2005 itu, lalu dia menyingkir ke Bahrain dan pencariannya pada tradisi spiritualitas yang berbeda mungkin keluar dari kehinaan itu.

Mereka yang hidup pada dekade 1980-an tidak akan pernah melupakan "Thriller" dan video-video terobosan lainnya yang diciptakan Michael.

Namun bagi saya, yang kemudian ikonik dari Michael adalah "Black or White," yang dengan kuatnya memesankan bahwa esensi berada di atas aliran identitas dalam dunia yang terglobalisasi ini, sekaligus menggarisbawahi kemanusiawian kita semua, sesuatu yang oleh seorang bocah abadi merasa telah dirampok darinya sehingga masa kecilnya kelabu tanpa akhir.

Anak kecil tak tahu soal prasangka rasial dan agama. Tragedi terbesar Michael Jackson adalah penarikdiriannya yang kekanak-kanakan dari realita hingga membuatnya lebih rentan dari dirinya sendiri dan orang lain, dan tidak pernah melindunginya dari kegilaan atau realitas-realitas kemanusiaan lainnya.

Di atas itu semua, (spirit) anak-anak tak boleh mati.

Juan Cole adalah Presiden Global Americana Institute, Sejarawan Timur Tengah dan Asia Selatan dari Universitas Michigan, AS. Pendapatnya disadur oleh wartawan ANTARA, Jafar Sidik, dari weblog juancole.com, dalam judul sama tanggal 26 Juni 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com