Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Para Wanita Kenya Mogok Seks

Kompas.com - 08/05/2009, 09:47 WIB

Berbagai janji reformasi tidak ada yang dipenuhi, baik itu tentang peraturan kepemilikan tanah, kasus korupsi, ataupun tentang kinerja polisi. Penyusunan konstitusi baru juga belum dimulai. Semua pembaruan ini penting untuk menghindari krisis seperti tahun lalu.

Penengah internasional Kofi Annan tetap khawatir karena para pemimpin Kenya tidak memenuhi janji mereka. Dalam perundingan tahun lalu, ia menekankan kekerasan politik yang terjadi di Kenya menunjukkan adanya ketimpangan sosial di negara itu, misalnya antara penduduk kaya dan miskin.

Jurang pemisah

Tanpa berbagai pembaruan, akar permasalahan penyebab krisis tahun lalu tidak bisa dihilangkan. Warga Kenya paham atas apa yang terjadi. Berbagai jajak pendapat menunjukkan lemahnya dukungan rakyat terhadap koalisi pemerintah.

Namun, para politisi tidak melihat semua ini. Jurang pemisah antara elite politik dan rakyat semakin besar saja. Itu mungkin masalah terbesar Kenya. Sementara bom waktu terus bergulir dan ketidakpuasan semakin menjadi-jadi, para politisi tetap tutup mata. Mogok seks selama satu minggu sulit untuk bisa mengubah situasi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com