Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudal untuk Damai, Mengapa Tidak?

Kompas.com - 16/02/2009, 10:43 WIB

SEOUL, SENIN — Media resmi Korea Utara, kantor berita KCNA, Senin (16/2), mengatakan, negaranya berhak untuk meluncurkan rudal jarak jauhnya, setelah laporan-laporan dari Korea Selatan mengatakan bahwa uji coba peluncuran rudal tersebut akan dilakukan pada akhir bulan ini.

Korea Utara mengatakan, rudal jarak jauh adalah tonggak sejarah bagi program antariksa untuk tujuan damai. 

Peluncuran rudal Korea Utara dituduh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain sebagai ’tantangan penting’ bagi perdamaian. "Ini adalah akal jahat untuk membelokkan bukan hanya pengembangan kemampuan militer Korea Utara untuk pertahanan dirinya, tapi juga riset ilmu pengetahuan untuk tujuan-tujuan damai," kata kantor berita KCNA.

"Orang akan tahu kemudian mengenai apa yang akan diluncurkan di DPRK (Korea Utara)," katanya menambahkan. DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, yakni Republik Demokrasi Rakyat Korea.

Rudal jarak jauh, yang dinamakan Taepodong-2 di luar Korea Utara, dirancang untuk kepentingan militer dan berpotensi jelajah 6.700 kilometer, yang menurut para pakar bisa mencapai Alaska. Rudal ini terakhir diuji coba pada 2006 dan meledak beberapa detik setelah diluncurkan.
  
Korea Utara telah memasang rudal Taepodong-2 dan akan diuji coba peluncurannya sebelum 25 Februari, kata surat kabar terbesar Korea Selatan, Chosun Ilbo, dalam laporannya pekan lalu mengutip sumber-sumber intelijen.
  
Kemungkinan uji coba rudal jarak jauh tersebut tampaknya akan menjadi agenda utama Menlu AS Hillary Clinton, yang akan memulai kunjungan pertama ke Asia Senin.

Korea Utara telah menolak sebutan Taepodong untuk rudalnya itu karena nama tersebut adalah nama tempat yang selama ini menjadi tempat peluncuran rudal. Sedangkan nama rudal jarak jauh termasuk yang diluncurkan pada 2006 adalah Kwangmyongsong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com