Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

249 Penumpang KM Teratai Belum Jelas

Kompas.com - 12/01/2009, 06:11 WIB

”Dephub sebenarnya telah menerbitkan Maklumat Pelayaran yang menyatakan bahwa pada Januari hingga Februari terjadi siklon tropis. Hal itu harus diwaspadai karena mendorong terbentuknya gelombang laut yang tinggi dan membahayakan pelayaran,” ujarnya.

Berharap selamat

Di Samarinda, kerabat penumpang KM Teratai Prima 0 mendatangi Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan Samarinda. Mereka adalah ayah, ibu, suami, istri, sepupu, kakak, adik, ipar, atau keponakan dari 54 penumpang kapal itu. ”Saya berharap suami selamat,” kata Jumarnin. Ia menyatakan, Rismanto, suaminya, salah satu penumpang kapal.

Tekka S, Kepala Operasi PT Batari Mulya, perusahaan yang mengoperasikan KM Teratai Prima 0, mengatakan, kapal itu diproduksi CV Mudji Rahayu di Samarinda pada 1999. Kapal laik berlayar. ”Belum ada satu tahun kapal itu jadi milik kami. Kapal dinakhodai Sabir,” katanya.

Tekka mengatakan, tiga kapal dari Samarinda dengan tujuan Parepare—KM Teratai Prima 2, KM Samarinda Express, dan KM Tanjung Manis—telah diminta untuk melintasi jalur pelayaran KM Teratai Prima. Tujuannya, mengangkut korban yang dapat ditemukan. Ketiga kapal berangkat dari Pelabuhan Samarinda sekitar pukul 11.00 hari Minggu.

Pencarian kapal dilakukan sejak Minggu sore. Nurwahida menyatakan, pihaknya telah mengerahkan tim SAR dari Makassar. Pihaknya juga mengerahkan KM Armada Alorado yang masih berada di Makassar.

Kepala Kepolisian Resor Majene Ajun Komisaris Besar Suyatmo menjelaskan, sebanyak 18 penumpang ditemukan selamat oleh nelayan. ”Kami baru mengetahui kecelakaan itu sekitar pukul 15.00,” katanya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Komisaris Besar Hery Subiansauri menambahkan, polisi telah meminta keterangan dari anak buah kapal yang selamat. Polisi menyimpulkan bahwa kapal dihantam gelombang besar.

Perairan rawan

Perairan Majene adalah perairan rawan kecelakaan laut untuk kapal yang berlayar dari Sulawesi ke Kalimantan atau sebaliknya. Pada 19 Juli 2007, KM Mutiara Indah tenggelam di perairan Majene sekitar 1,5 mil (2,4 km) dari Pantai Tanjung Rangas. Lalu, pada 20 Juli 2007, KM Fajar Mas tenggelam sekitar 60 mil (96 km) dari Pantai Tanjung Rangas.

Pada 16 Agustus 2007, kapal penangkap ikan Sumber Awal tenggelam di perairan Labuang, Kecamatan Banggae Timur. Lalu pada 8 Juli 2008, kapal motor pengangkut tenggelam di perairan Tanjung Rangas.

Perairan Majene juga merupakan tempat jatuhnya pesawat Adam Air KI 574 yang hilang 1 Januari 2007. (ROW/BRO/RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com