Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Tantang Tifatul Maju Jadi Capres

Kompas.com - 22/07/2008, 19:49 WIB

JAKARTA, SELASA - Secara khusus, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menantang Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring  untuk maju sebagai calon presiden pada 2009. Megawati berpesan kepada Tifatul untuk tidak takut bila ingin maju, bersaing dalam pertarungan mendatang.

"Kalau ada dan memang ada, ya silakan, maju dong. Yang ada sekarang kan, hanya media yang membuat terwacanakan saja. Pasar selalu memberikan wacana seperti itu. Memang disukai, tapi tidak kemudian dijadikan bahan polemik," tegas Megawati usai memberikan orasi politiknya di depan ratusan kader dalam acara kaderisasi nasional kader muda PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Raya Lenteng Agung,  Selasa (22/7).

"Kalau memang berani, silakan maju, jangan berwacana saja. Pak Tifatul kalau mau maju, monggo. Makanya saya bilang, yang mau maju dari partai politik, mau dari independen, ya ayo," tegasnya lagi.

Apa yang diungkapkan Megawati ini sekaligus menjawab pernyataan Tifatul Sembiring dalam acara mukernas PKS di Makassar. Tifatul dalam acara itu sedikit menyindir kepada para politisi uzur untuk segera pensiun dalam dunia perpolitikan. Menurut Tifatul, sudah waktunya para politisi gaek untuk pensiun. "Pemimpin 2009 adalah pemimpin muda dan enerjik serta berani mengambil risiko," katanya.

"Ada yang pernah gagal tapi kepingin lagi maju. No way. Silahkan minggir. Pemimpin baru itu balita dibawah lima puluh tahun. Dan jadilah bangsa yang siap pada perubahan karena perubahan adalah keniscayaan," tegas Tifatul dalam pidato politiknya, di Hotel Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, Senin (21/7).

Kalau saja Tifatul berani menyambut tantangan Megawati untuk bertarung pada Pilpres 2009 nanti tentu akan menjadi hal yang menarik. Menurut analisa politik dari Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicated (SSS), Sukardi Rinakit, PKS belum akan berani mengumumkan calon presidennya pada 2009.

PKS, kata Sukardi, akan bersikap realistis melihat perolehan suaranya terlebih dahulu pada pemilu legislatif nanti. Sikap PKS ini sekaligus memberikan jawaban mengapa PKS menyatakan sikap hanya akan mendukung pemerintahan sampai tahun 2008 saja.

"Untuk sementara ini, PKS saya pikir akan pilih figur lain. Termasuk mencari figur lain selain Presiden SBY. Namun semuanya, memang tergantung dari situasi perubahan politik yang tak terduga," kata Sukardi Rinakit.

Ia tidak sepakat bila dikatakan keinginan PKS yang bersikap hanya akan mengawal pemerintahan SBY-JK sebagai bentuk dari ketakutan politik PKS mendukung hingga akhir 2009.

"Akan tetapi, PKS sudah semakin yakin dengan kandidat yang ada sekarang yang sudah mereka temukan. Dengan demikian, paling tidak di 2009 mereka (PKS) sudah bisa berkampanye untuk figurnya itu. Harapannya tentu, akan bisa mendongkrak suara PKS dalam memperoleh kursi di DPR. Antara figur yang diusung dengan PKS harus saling menguntungkan," jelas Sukardi Rinakit.

Kini, menarik ditunggu, apakah Tifatul akan menerima tantangan Megawati untuk maju dalam pertarungan di 2009. Tapi, bila mengacu pada survei terkini yang dirilis Indobarometer beberapa waktu lalu, Megawati adalah yang terkuat. Capres terkuat masih didominasi calon yang pernah jadi presiden (Megawati, SBY, dan Gus Dur) atau pernah jadi capres (Wiranto, Amien Rais). Nama Tifatul Sembiring, tak muncul dalam hasil survei ini. (Persda Network/yat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com