Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Yevgeny Prigozhin Pendiri Grup Wagner, dan Hubungan dengan Putin

Kompas.com - 21/02/2023, 22:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Maria Katamadze/DW Indonesia

MOSKWA, KOMPAS.com - Yevgeny Prigozhin memimpin kelompok tentara bayaran Wagner Group yang ditakuti, yang juga dikerahkan di Ukraina. Pernah dipenjara sembilan tahun karena penipuan dan perampokan, siapa sebenarnya Prigozhin?

Yevgeny Prigozhin, Ketua Perusahaan Militer Rusia (Wagner Group), menjadi salah satu tokoh penting dalam perang Rusia melawan Ukraina.

Belakangan, kritiknya yang keras dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap komando militer Rusia menjadikannya sosok yang bisa menjadi ancaman potensial bagi Presiden Vladimir Putin.

Baca juga: Profil Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina

Namun, apakah pengaruhnya begitu besar di Rusia, seperti yang sering diberitakan di Barat?

Pada Senin (13/2/2023), sebuah video yang diterbitkan di saluran Telegram Zona Grey Zone, yang diyakini secara luas berafiliasi dengan kelompok tersebut, menunjukkan seorang anggota Wagner dan mantan narapidana, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Dmitry Yakushchenko, tampak dipukuli dengan palu godam sampai kelihatannya mati.

Namun, pada Rabu (15/2/2023), Prigozhin muncul di depan para blogger militer dan wakil media pemerintah bersama dengan "pejuang yang dieksekusi" itu dan menyebutnya sebagai "orang baik yang membawa banyak informasi penting dari tawanan Ukraina."

"Kekejaman yang mencolok adalah bagian dari apa yang ditawarkan Prigozhin. Apa pun itu--pertunjukan yang dipentaskan, trolling, atau imersif--itu tidak berhenti menjadi bagian dari kampanye iklan yang mempromosikan kultus kekerasan," demikian bunyi tulisan Andrei Kolesnikov, seorang peneliti senior di Carnegie Endowment for International Peace, yang diterbitkan di outlet media independen Novaya Gazeta.

Siapakah Yevgeny Prigozhin dan apa latar belakangnya?

Dari penjara, hot dog, hingga "koki Putin"

Lahir pada tahun 1961, di tempat yang dulu bernama Leningrad dan sekarang St Petersburg, Prigozhin dilaporkan menghabiskan usia 20-an di penjara Soviet di mana dia menjalani hukuman sembilan tahun karena perampokan dan penipuan.

Setelah bebas dari penjara dan jatuhnya Uni Soviet memungkinkan Prigozhin memulai jalur kewirausahaan dengan berjualan hot dog di kampung halamannya dan kemudian pindah ke proyek yang lebih besar, seperti restoran mewah di St Petersburg, yang menjadi pusat elite Rusia.

Memanfaatkan hubungan dekat dengan elite politik, bisnis Prigozhin berkembang pesat setelah Putin menjadi presiden.

Perusahaan kateringnya yang didirikan pada 1990-an, Concord, dianugerahi kontrak pemerintah yang eksklusif dan menguntungkan untuk makan malam kenegaraan, termasuk upacara pelantikan Putin dan kunjungan Presiden AS George W Bush ke St Petersburg.

Kontrak tersebut membuat Prigozhin mendapat julukan "koki Putin".

Namun, Prigozhin tidak membatasi ambisinya pada industri katering.

Baca juga: Terungkap Siapa Pendiri Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Siapa Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Tewas dalam Kecelakaan Helikopter?

Internasional
Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Hubungan Israel-Mesir Memburuk Setelah Israel Duduki Perbatasan Rafah

Internasional
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com