Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Misterius Segitiga Bermuda di Era Saat Ini?

Kompas.com - 30/09/2021, 11:53 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

 

KOMPAS.com - Misteri Segitiga Bermuda seolah tak ada habisnya.

Saat membicarakan misteri-misteri yang belum terpecahkan di dunia, selalu terselip nama Segitiga Bermuda.

Misteri ini sudah ada sejak 56 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1964.

Baca juga: Mengenal Masalembu, Segitiga Bermuda Versi Indonesia, Ada di Sumenep Madura

Seperti yang pernah diulas Kompas.com, nama Segitiga Bermuda ini pertama kali digunakan penulis asal Amerika, Vincent Gaddis, di majalah Argosy.

Dia menggambarkan sebuah kawasan di Lautan Atlantik, di lepas pantai Florida, yang berbentuk segitiga.

Area ini juga sering disebut sebagai “Segitiga Setan” dan sering dibahas dalam ribuan film, buku, dan dokumenter sepanjang beberapa dekade.

Ketertarikan akan Segitiga Bermuda bermula dari serangkaian kejadian menghilangnya kapal laut dan pesawat yang tidak dapat dijelaskan.

Tahun 1945, sebanyak 5 pesawat Angkatan Laut AS dan 14 orang dilaporkan hilang di area tersebut saat sedang melakukan latihan rutin.

Saat itu, sempat terdengar suara kapten pesawat, Letnan Charles Taylor, di radio.

"Kami memasuki air putih, ada yang tidak beres. Kami tidak tahu lokasi kami di mana, airnya hijau, bukan putih."

Angkatan Laut AS akhirnya melakukan investigasi dan akhirnya melaporkan insiden tersebut “penyebab tidak diketahui.”

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hilangnya 5 Pesawat Bomber Torpedo AS di Segitiga Bermuda

Sejak kejadian tersebut sampai tahun 1980-an, sebanyak 25 pesawat kecil hilang saat melewati Segitiga Bermuda.

Mereka tidak pernah terlihat lagi dan tidak ada puing yang pernah ditemukan. Alhasil, cerita ini pun menarik perhatian publik.

Beberapa orang memberikan berbagai penjelasan berlebihan bahwa ada kekuatan paranormal atau supranatural.

Ada juga yang mengaitkan alien atau mahkluk gaib yang tinggal di kota bawah laut yang hilang Atlantis dengan kejadian tragis tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com