Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik Hagia Sophia di Turki

Kompas.com - 02/07/2020, 20:19 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

ISTANBUL, KOMPAS.com - Pengadilan top Turki pada Kamis (2/7/2020) akan memutuskan status Hagia Sophia, sebuah situs dunia terkenal yang terletak di Istanbul dan menjadi museum setelah sebelumnya pernah menjadi gereja dan masjid.

Berikut ini 5 fakta internasional tentang Hagia Sophia yang ada di Istanbul, Turki:

Baca juga: Rencana Ubah Hagia Sophia Jadi Masjid, Tuai Polemik, Buat Turki Terbelah

1. Hagia Sophia, Salah Satu Situs Warisan Dunia

Bangunan Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai gereja antara 532 sampai 537 Masehi di bawah Kaisar Justinian I dan dipertimbangkan sebagai struktur Bizantium paling penting.

Setelah Kekhalifahan Utsmaniyah (Kekaisaran Ottoman) menaklukkan Konstantinopel (kini menjadi Istanbul) pada 1453, Hagia Sophia diubah menjadi masjid sebelum dibuka sebagai museum pada 1935 setelah Republik Sekuler modern Turki didirikan pada 1923.

Hagia Sophia merupakan satu situs warisan dunia yang didaftarkan pada UNESCO pada 1985.

Baca juga: Ingin Tetap jadi Museum, AS Tolak Hagia Sophia Menjadi Masjid

2. Status resmi Hagia Sophia adalah museum

Hagia Sophia masih menjadi museum dan selalu dikunjungi turis dari berbagai negara setiap tahunnya.

Bangunan itu merupakan tempat wisata terpopuler di Turki pada 2019 dengan total pengunjung sebanyak 3.8 juta orang.

Namun kini, ada beberapa aktivitas reliji yang dilakukan di dalam museum Hagia Sophia belakangan ini. Erdogan juga pernah membaca Al Quran pada 2018 di dalam bangunan bersejarah itu.

Baca juga: Hagia Sophia Diusulkan Jadi Masjid dan Gereja

3. Status Hagia Sophia diperdebatkan

Terdapat proses hukum yang panjang terkait Hagia Sophia jelang keputusan yang diharapkan pada Kamis.

Mahkamah Konstitusi pada September 2018 menolak permohonan oleh asosiasi warisan independen untuk menjadikan Hagia Sophia masjid, tempat ibadah umat Islam.

Sementara oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) sekuler menuduh pemerintah menggunakan masalah ini untuk mengalihkan perhatian pemilih dari kesengsaraan ekonomi dan masalah lain setelah wabah virus corona.

"Erdogan tampaknya menanggapi penurunan dukungan pemilih, yang kemungkinan merupakan dampak dari penurunan ekonomi Turki yang diinduksi oleh Covid-19," kata Tugba Tanyeri Erdemir, periset di University of Pittsburgh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Pertemanan Rusia-China Makin Erat di Tengah Tekanan Barat

Internasional
Praktik 'Deepfake' di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Praktik "Deepfake" di China Marak, Youtuber Asal Ukraina Jadi Korban

Internasional
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Lebanon Cemas di Tengah Meningkatnya Ketegangan Hezbollah-Israel

Internasional
Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Ramai soal Pengguna Media Sosial Blokir Artis-artis Ternama, Ada Apa?

Internasional
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Gelombang Panas Mengakibatkan Kesenjangan Pendidikan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com