Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pariwisata, Laos Pun Menggeliat

Kompas.com - 08/05/2012, 18:45 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Giliran Laos yang makin serius menata industri pariwisatanya agar setidaknya bersaing dengan sesama negara kawasan ASEAN. Paling tidak, dalam catatan pemerintah Laos, ada target kunjungan 3,5 juta turis hingga 2015. Jumlah itu setara dengan harapan masuknya uang sebesar 500 juta dollar AS.

Secara praktis, ada tujuh program pariwisata Laos. Untuk program itu, pemerintah Laos menggelontorkan dana sekitar 1.250 miliar kip atau setara dengan 150 juta dollar AS, tulis Vientiane Times pada Selasa (8/5/2012) mengutip pernyataan pihak Kementerian Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Laos.

Berturut-turut, tujuh program itu antara lain adalah pembangunan infrastruktur di sekitar lokasi-lokasi wisata, menggairahkan pelaku bisnis pariwisata untuk makin menjaring turis, promosi internasional, pelatihan pegawai negeri sektor pariwisata, sekaligus pelatihan manajemen untuk pelaku bisnis.

Saat ini, Laos menjaring 2,7 juta wisatawan. Dari jumlah itu, duit yang berputar mencapai 400 juta dollar AS. Sementara, destinasi pariwisata unggulan adalah kota bersejarah di kawasan utara yakni Luang Prabang, kota Vang Vieng, dan ibu kota Vientiane.

Sementara, unggulan lainnya adalah candi Khmer buatan abad kelima di Vat Phou yang sudah masuk dalam daftar Peninggalan Bersejarah Dunia. Namun, masalah di kawasan ini adalah masih sulitnya infrastruktur transportasi, khususnya saat musim hujan tiba. Unggulan lainnya adalah candi kuno di That Luang dan situs ratusan batu megalitik di Plain of Jars.

Laos terbilang negara yang masuk dalam kawasan terkunci, tanpa akses menuju laut. Masalah transportasi menjadi kendala berarti sampai kini. Laos tercatat pula sebagai sisa negara berkembang di Asia Tenggara.

Survei pada 2010 menunjukkan ada 1493 situs pariwisata resmi di Laos. Dari jumlah itu, 849 di antaranya adalah lokasi dengan keindahan alam, 435 situs budaya, dan 209 adalah situs bersejarah. Mayoritas tempat-tempat tersebut masih terbentur problem transportasi.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com